Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 1 Pengenalan Bahasa C++ 1.1. Sejarah Singkat 1.1.1. Sekilas Perkembangan Bahasa C Bahasa C dikembangken di Bell lab pada tahun 1972 ditulis pertama kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie merupakan bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa sebelumnya, yaitu BCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang sebagai bahasa pemrograman yang dioperasikan pada sistem operasi UNIX. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah yaitu diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yang biasa disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai banyak kemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star dan lain-lain. 1.1.2. Sekilas Tentang C++ Pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne Stroustrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang dinamakan “C with Classes” yang pada mulanya disebut “a better C” dan berganti nama pada tahun 1983 menjadi C++ oleh Rick Mascitti, dibuat di Laboratorium Bell, AT&T. Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan sifatsifatnya yang disebut dengan Object Oriented Programming (OOP), yang mempunyai tujuan utamanya adalah membantu dan mengelola program yang besar dan kompleks. 1.1.3. Perbedaan Antara Bahasa C Dengan C++ Bahasa C merupakan bahasa pemrograman prosedural, di mana penyelesaian atas suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah tersebut ke dalam sub-sub masalah yang lebih kecil. Sedangkan C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat Object Oriented Programming (OOP). Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan mendefinisikan class-class yang merupakan a.-class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari objek-objek fisik. Class tersebut berisi keadaan objek, anggota-anggotanya, dan kemampuan dari objeknya. Setelah beberapa class dibuat, masalah dipecahkan menggunakan class. BORLAND C++ 1 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 2 1.2. Pengenalan IDE Borland C++ IDE merupakan singkatan dari Integrated Development Environment, merupakan Lembar kerja terpadu untuk pengembangan program. IDE dari Borland C++, dapat digunakan untuk: 1. Menulis Naskah Program. 2. Mengkompilasi Program ( Compile ) 3. Melakukan Pengujian Program ( Debugging ) 4. Mengaitkan Object dan Library ke Program ( Linking ) 5. Menjalankan Program ( Running ) Untuk mengaktifkan aplikasi Borland C++, lakukanlah langkah-langkah berikut ini: Klik tombol Start pilih Program Borland C++ 5.02 klik Borland C++ Gambar 1.1. Menu Untuk Mengaktifkan Program Borland C++ Berikut lDE dari Borland C++, seperti gambar dibawah ini: Gambar 1.2. Layar Pembuka Borland C++ Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 3 Gambar 1.3. IDE Borland C++ 5.02 IDE pada Borland C++, terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu: a. Baris Menu ( Menu Bar ) Menu utama terdiri dari; File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Project, Options, Window dan Help. b. Baris Peralatan (Tools Bar) Baris yang menampilkan shortcuts (icons) untuk mempermudah pengguna dalam pembuatan program-program C++, seperti icon open, save, compiler, run dan lainlain. c. Jendela Editor Tempat untuk pengetikan program dan membuat program. Jika pertama kali anda membuat program, nama file jendela editor adalah NONAME00.CPP d. Jendela Message Tempat untuk menampilkan pesan-pesan pada proses kompilasi dan link program. Jika ada kesalahan sintax program maupun varibel dan objek, maka akan diberikan pesan kesalahannya yang kemudian dapat didouble klik pada pesan tersebut untuk mendapatkan petunjuk di baris yang mana terdapat kesalahannya. e. Baris Status (Status Bar) Baris yang akan menampilkan keterangan-keterangan pada saat mengaktifkan menu bar dan sub menu serta keterangan-keterangan lain (seperti petunjuk baris dan kolom, waktu yang sedang berjalan). Menu Bar Jendela Editor Jendela Message Status Bar Tools Bar Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 4 1.3. Struktur Program C++ Struktur program C++, sama seperti struktur program C yang terdahulu. Struktur program C++ terdiri sejumlah blok fungsi, setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang melaksanakan tugas tertentu. Bentuk Umum: Contoh-1 1. #include merupakan preprocessor pada C++ untuk pemanggilan file header yang memuat beberapa perintah-perintah dari C++ (contoh, apabila ingin menggunakan perintah cout maka harus menggunakan file header iostream.h) 2. main() merupakan awal mula dari blok program utama 3. tanda { dan } sebagai punctuator yang awal blok program hingga akhir blok program 4. cout merupakan perintah keluaran pada C++ 5. getch(); apabila ditempatkan sebelum funtuator }, maka berfungsi sebagai penahan dari tampilan hasil 1.4. Model Memori Borland C++, mempunyai enam model memori untuk program dan data. Model-model memori tersebut adalah: a. Model Tiny Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data tidak lebih dari 64 Kb. #include main() { pernyataan; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 5 b. Model Small Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk masing-masing program dan data tidak lebih dari 64 Kb. c. Model Medium Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program tidak lebih dari 64 Kb dan data tidak lebih dari 64 K. d. Model Compact Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program lebih dari 64 Kb dan data tidak lebih dari 64 K. e. Model Large Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk program dan data lebih dari 64 K. d. Model Huge Model memori yang menyediakan jumlah memori untuk menyimpan satu jenis data. 1.5. Membuat File Editor File Editor merupakan file kode program yang dapat dikompilasi, kemudian dijalankan untuk menampilkan hasilnya yang mempunyai ekstensi file .CPP. Cara mengaktifkannya : Klik Menu File Klik New Text Edit Gambar 1.5 Cara Menampilkan Text Edit Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 6 Gambar 1.6 Jendela Text Edit 1.6. Menyimpan File Editor Setelah selesai mengetikan naskah program yang baru pada jendela Text Edit, maka selanjutnya disimpan dengan cara : a. Kik Menu File Save b. Menekan HotKey Ctrl + KS. Selanjutnya tampil jendela Save File As, seperti dibawah ini : Gambar 1.7. Jendela Save File As Pada Borland C++ 5.02 terdapat tiga cara menyimpan file editor, diantaranya yaitu : Save Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif kedalam disk. Hotkey yang ada bisa gunakan untuk menyimpan dengan menekan tombol Ctrl + KS. Save As Digunakan untuk menyimpan File Program pada jendela yang sedang aktif kedalam disk dengan nama file yang berbeda. Save All Digunakan untuk menyimpan semua File Program pada jendela yang sedang aktif kedalam disk. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 7 1.7. Menterjemahkan Program Proses Compile merupakan suatu proses menterjemahkan program dari bahasa manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu bahasa mesin, yaitu dengan cara : a. Kik Menu Debug Compile b. Menekan HotKey Alt + F9 Selanjutnya tampil kotak dialog Compile, seperti dibawah ini : Gambar 1.8 Kotak Dialog Compile 1.8. Menjalankan Program Proses Run merupakan suatu proses menterjemahkan program,melakukan proses linking, membuat file eksekusi ( .exe ) dan sekaligus menjalankan program, yaitu dengan cara: a. Kik Menu Debug Run b. Menekan HotKey Ctrl + F9 Selanjutnya tampil kotak dialog Run, seperti dibawah ini : Gambar 1.9 Kotak Dialog Run Setelah proses menterjemahkan program, proses linking, selanjutnya tampil hasil seperti gambar 1.10 dibawah ini : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 8 Gambar 1.10 Contoh Hasil Keluaran Program 1.9. Membuka File Editor Penjelasan Membuka atau memanggil file editor yang sudah pernah dibuat, dengan cara : Klik Menu File Open Selanjutnya tampil Jendela Open, seperti dibawah ini : Gambar 1.11 Jendela Open File pada C++ 1.10.Mencetak File Editor Penjelasan Mencetak file program pada jendela yang sedang aktif dengan cara Klik File Print Selanjutnya tampil Jendela Print Option, seperti dibawah ini : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 9 Gambar 1.12 Jendela Print Option 1.11. Keluar dari Borland C++ 5.02 Keluar dari Aplikasi Borland C++ 5.02, dengan cara File Exit Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 10 Pengenalan Model Data, Perintah Masukan dan Keluaran 2.1. Pengenalan Tipe Data Borland C++ memiliki 7 tipe data dasar dan 3 tipe tambahan, diantaranya: Tabel 2.1. Tipe Data Tipe Data Tambahan, yang dimiliki oleh Borland C++, adalah : Unsigned digunakan bila data yang digunakan hanya data yang positif saja. Tabel 2.2. Tipe Data Tambahan Tambahan 2.2. Konstanta Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: • Konstanta Bilangan • Konstanta Teks A. Konstanta Bilangan Dalam hal ini konstanta bilangan dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain; 1. Konstanta Bilangan Bulat (Integer). Tipe Data Ukuran Memori Jangkauan Nilai Jumlah Digit Char 1 Byte -128 s.d 127 Int 2 Byte -32768 s.d 32767 Short 2 Byte -32768 s.d 32767 Long 4 Byte -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647 Float 4 Byte 3.4 x 10-38 s.d 3.4 x 10+38 5 – 7 Double 8 Byte 1.7 x 10-308 s.d 1.7 x 10+308 15 – 16 Long Double 10 Byte 3.4 x 10-4932 s.d 1.1 x 10+4932 19 Tipe Data Jumlah Memori Jangkauan Nilai Unsigned Integer 2 Byte 0 – 65535 Unsigned Character 1 Byte 0 – 255 Unsigned Long Integer 4 Byte 0 – 4,294,967,295 BORLAND C++ 2 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 11 Adalah bilangan yang tidak mengandung nilai desimal. Ini merupakan nilai default pada konstanta bilangan. Contoh : 1, 2, 3, 100 2. Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal ( Floating Point ) Konstanta Floating Point, mempunyai bentuk penulisan, yaitu : • Bentuk Desimal ( contoh : 5.57 ) • Bentuk Eksponensial / Bilangan Berpangkat ( contoh : 4.22e3 4.22 x 103 )s 3. Konstanta Desimal Berpresisi Ganda ( Double Precision ) Konstanta Double Precision, pada prinsipnya sama seperti Konstanta Floating Point, tetapi Konstanta Double Precision mempunyai daya tampung data lebih besar. B. Konstanta Teks Dalam hal ini konstanta teks dibagi menjadi dua kelompok, antara lain; 1. Data Karakter (Character). Data karakter hanya terdiri dari sebuah karakter saja yang diapit oleh tanda kutip tunggal ( ‘ ). Data karakter dapat berbentuk abjad ( huruf besar atau kecil ), angka, notasi atau simbol. Contoh : ‘Y’ ‘y’ ‘9’ ‘&’ dan lain-lain. 2. Data Teks (String). Data String merupakan rangkaian dari beberapa karakter yang diapit oleh tanda kutip ganda ( “ ). Contoh : “Virusland”, “Jakarta”, “AMIK BSI”, “Y” dan lain-lain. C. Deklarasi Konstanta Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const. Bentuk penulisannya : atau Contoh: const x = 89; const float phi = 3.14; const nama_konstanta = nilai konstanta; const tipe_data nama_konstanta = nilai konstanta; Pada deklarasi konstanta bilangan desimal (floating point) harus diikutsertakan model dari tipe datanya. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 12 2.3. Variabel Adalah suatu tempat menampung data atau konstanta dimemori yang mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah selama proses program. Dalam pemberian nama variabel, mempunyai ketentuan-ketentuan antara lain : 1. Tidak boleh ada spasi ( contoh : gaji bersih ) dan dapat menggunakan tanda garis bawah ( _ ) sebagai penghubung (contoh : gaji_bersih). 2. Tidak boleh diawali oleh angka dan menggunakan operator aritmatika. Variabel, dibagi menjadi dua jenis kelompok, yaitu : • Variabel Numerik • Variabel Teks A. Variabel Numerik Variabel numerik ini dibagi menjadi menjadi 3 (tiga) macam : 1. Bilangan Bulat atau Integer 2. Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point. 3. Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision. B. Variabel Text 1. Character ( Karakter Tunggal ) 2. String ( Untuk Rangkaian Karakter ) C. Deklarasi Variabel Adalah proses memperkenalkan variabel kepada Borland C++ dan pendeklarasian tersebut bersifat mutlak karena jika tidak diperkenalkan terlebih dahulu maka Borland C++ tidak menerima variabel tersebut. Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti integer atau character dan nama variabel itu sendiri. Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh tanda titik koma ( ; ). Tabel 2.3. Deklarasi Variabel TIPE VARIABEL SIMBOL DEKLARASI Integer Int Floating Point Float Double Precision Double Karakter Char Unsigned Integer unsigned int Unsigned Character unsigned char Long Integer long int Unsigned Long Integer unsigned long int Bentuk penulisannya : Tipe data nama variabel; Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 13 Contoh Deklarasi char nama_mahasiswa[20]; char grade; float rata_rata ; int nilai; 2.4. Perintah Keluaran Perintah standar output yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah : printf() puts() putchar() cout() 2.4.1 printf() Fungsi printf() merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan informasi kelayar. String-Kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar beserta penentu format. Penentu format dipakai untuk memberi tahu kompiler mengenai jenis data yang dipakai dan akan ditampilkan. Argumen ini dapat berupa variabel, konstanta dan ungkapan. Tabel 2.4. Penentu Format Printf() printf(“%c merupakan abjad yang ke - %d”,’b’,2); TIPE DATA Penentu Format Untuk printf() Integer %d Floating Point Bentuk Desimal %f Bentuk Berpangkat %e Bentuk Desimal dan Pangkat %g Double Precision %lf Character %c String %s Unsigned Integer %u Long Integer %ld Long Unsigned Integer %lu Unsigned Hexadecimal Integer %x Unsigned Octal Integer %o printf("string-kontrol", argumen-1, argumen-2, …); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 14 Contoh-1 #include #include #include main() { char nama =”dita”; int nilai = 100; clrscr(); printf(“hai %s, Kamu mendapatkan Nilai %i” , nama, nilai); } Gambar 2. 1 Hasil Contoh 1 a. Penggunaan Penentu Lebar Field Bila ingin mencetak atau menampilkan data yang bertipe data FLOAT atau pecahan, tampilan yang tampak biasanya kurang bagus. Hal tersebut dapat diatur lebar field-nya dan jumlah desimal yang ingin dicetak. Berikut bentuk penulisannya: Contoh-2 #include #include #include main() { float a1=87.5, a2=77.50; clrscr(); printf("Nilai Tugas 1: %2f \n",a1); printf("Nilai Tugas 2: %2f ",a2); getch(); } Output yang akan dihasilkan, jika tidak menggunakan penentu lebar field adalah: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 15 Gambar 2. 2 Hasil Contoh 2 Contoh-3 #include #include #include main() { float a1=87.5, a2=77.50; clrscr(); printf("Nilai Tugas 1: %2.2f \n",a1); printf("Nilai Tugas 2: %2.2f",a2); getch(); } Output yang akan dihasilkan, jika menggunakan penentu lebar field adalah Gambar 2. 3 Hasil Contoh 3 b. Penggunaan Escape Sequences. Escape Sequences menggunakan notasi “ \ ” ( back slash ) jika karakter terdapat notasi “\” ini sebagai karakter “escape” ( menghindar). Beberapa Escape Sequences lainnya antara lain : Tabel 2.5. Escape Sequences ESCAPE SEQUENCES PENGERTIAN \b Backspace \f Formfeed \n Baris Baru \r Carriage Return \t Tab ( default = 8 karakter ) \' Tanda kutip tunggal ( ' ) Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 16 \" Tanda Kutip Ganda ( " ) \\ Backslash \xaa Kode ASCII dalam hexadecimal. ( aa menunjukkan angka ASCII ybs ) \aaa Kode ASCII dalam octal. (aaa menunjukkan angka ASCII ybs ) Contoh-4 #include #include main() { char nama1[10]="Dita",nama2[10]="Ani",nama3[10]="Fitri"; float a = 88.5, b = 90.8, c = 98.2; clrscr(); printf("%8s\t %7s\t %8s ", nama1,nama2,nama3); printf("\n%8.2f \t %8.2f \t %8.2f ", a,b,c); getch(); } Gambar 2. 4 Hasil Contoh 4 2.4.2. puts() Perintah puts() sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk mencetak string ke layar. puts() berasal dari kata PUT STRING. Perbedaan antara printf() dengan puts() adalah : Tabel 2.6. Perbedaan fungsi puts() dengan printf() untuk tipe data string printf() puts() Harus menentukan tipe data untuk data string, yaitu %s Tidak Perlu penentu tipe data string, karena fungsi ini khusus untuk tipe data string. Untuk mencetak pindah baris, memerlukan notasi ‘ \n ‘ Untuk mencetak pindah baris tidak perlu notasi ‘ \n ‘ , karena sudah dibeikan secara otomatis. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 17 Contoh-5 #include #include main() { char nama[5] = "BSI"; clrscr(); puts("Anda Kuliah di "); puts(a); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah : Gambar 2. 5 Hasil Contoh 5 2.4.3. putchar() Perintah putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris. Contoh-5 #include #include main() { clrscr(); putchar('B'); putchar('S'); putchar('I'); putchar('-'); putchar('2'); putchar('0'); putchar('0'); putchar('9'); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 18 Gambar 2. 6 Hasil Contoh 6 2.4.4. cout Fungsi cout merupakan sebuah objeck didalam Borland C++ digunakan untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout ini, harus menyertakan file header iostream.h . Contoh-7 #include #include #include main() { int jumbar1=150, jumbar2=23; clrscr(); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah : Gambar 2. 7 Hasil Contoh 7 2.4.5. Fungsi Manipulator Manipulator pada umumnya digunakan untuk mengatur tampilan layar, untuk mengguakan manipulator ini file header yang harus disertakan file header iomanip.h . Ada beberapa fungsi manipulator yang disediakan oleh Borland C++, antara lain. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 19 endl end flush() dec() hex() oct() setbase() setw() setfill() setprecision() setosflags() Berikut akan dibahas beberapa fungsi manipulator, diantaranya: a. endl endl merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan karakter NewLine atau mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk piranti keluaran berupa file di disk. File header yang harus disertakan adalah file header iostream.h . Contoh-8 # include # include # include main() { char nim[9]="12098890",nama[15]="Andi"; char alamat[20]="Jakarta Selatan"; clrscr(); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah : Gambar 2. 8 Hasil Contoh 8 b. ends ends merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah karakter null ( nilai ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini akan berguna untuk mengirim sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan mangakhirinya dengan karakter NULL.. File header yang harus disertakan adalah file header iostream.h . Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 20 Contoh-9 # include # include # include main() { int a, b, c, d; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>a; cout<<"Masukan Nilai B : "; cin>>b; c = a % b; d = a * b; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah : Gambar 2. 9 Hasil Contoh 9 c. dec, oct dan hex dec, oct dan hex merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal(bilangan berbasis 10), oktal(bilangan berbasis 8) dan hexadesimal(bilangan berbasis 16). File header yang harus disertakan adalah file header iomanip.h . Contoh-10 # include # include # include # include main() { int nilai = 320; clrscr(); getch(); } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 21 Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah: Gambar 2. 10 Hasil Contoh 10 d. setprecision() Fungsi setprecision() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur jumlah digit desimal yang ingin ditampilkan. Fungsi ini biasa pada fungsi cout(), file header yang harus disertakan adalah file header iomanip.h . Contoh-11 # include # include # include main() { float a,b,c; a = 25.23; b = 12.54; clrscr(); c = a * b; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah: Gambar 2. 11 Hasil Contoh 11 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 22 e. setbase() setbase() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk konversi bilangan Octal, Decimal dan Hexadecimal. File header yang harus disertakan file header iomanip.h . Bentuk penulisannya : setbase(base bilangan); Base bilangan merupakan base dari masing-masing bilangan, yaitu : • Octal = basis 8 • Decimal = basis 10 • Hexadecimal = basis 16 Contoh-12 //Penggunaan Manipulator setbase() # include # include # include # include main() { int a = 250; clrscr(); cout<<"Penggunan Manipulator setbase()"<<"\n\n"; cout<<"----------------------------"<<"\n"; for(a=250;a<=260;a++) { } getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-12 diatas adalah: Gambar 2.12. Hasil Contoh-12 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 23 f. setw() setw() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur lebar tampilan dilayar dari suatu nilai variabel. File header yang harus disertakan file header iomanip.h . Bentuk penulisannya : setw(int n); n = merupakan nilai lebar tampilan data, integer. Contoh-13 // Penggunaan Manipulator setw() # include # include # include # include main() { int a; clrscr(); cout<<"Penggunan Manipulator setw()"<<"\n\n"; cout<<"-------------------------------"<<"\n"; for(a=1;a<=15;a++) { } cout<<"-------------------------------"<<"\n"; getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-13 diatas adalah: Gambar 2.13. Hasil Contoh-13 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 24 g. setfill() setfill() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk manampilkan suatu karakter yang ditelakan didepan nilai yang diatur oleh fungsi setw(). File header yang harus disertakan file header iomanip.h . Bentuk penulisannya : setfill(charakter); Contoh-14 // penggunaan setfill dan setw() # include # include # include # include main() { int a; clrscr(); cout<<"Penggunan Manipulator setfill()"<<"\n\n"; cout<<"-------------------------------"<<"\n"; for(a=1;a<=15;a++) { } getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-14 diatas adalah: Gambar 2.14. Hasil Contoh-14 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 25 h. setiosflags() Fungsi setiosflags() merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur sejumlah format keluaran data.. Fungsi ini biasa pada fungsi cout(), file header yang harus disertakan file header iomanip.h . Ada beberapa format keluaran untuk fungsi setiosflags(), antara lain. 1. Tanda Format Perataan Kiri dan Kanan Tedapat dua buah tanda format yang digunakan untuk perataan kiri dan kanan, pengaturan terhadap lebar variabel untuk perataan kiri dan kanan ini melalui fungsi setw(). ios::left digunakan untuk mengatur perataan sebelah kiri ios::right digunakan untuk mengatur perataan sebelah kanan Contoh-15 //tanda format ios::left dan ios::right # include # include # include # include main() { int a = 75, b = 56; clrscr(); cout<<"Penggunaan ios::left dan ios::right\n\n"; cout<<"Rata Sebelah Kiri = "; cout<<"Rata Sebelah Kanan = "; getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-15 diatas adalah: Gambar 2.15. Hasil Contoh-15 2. Tanda Format Keluaran Notasi Konversi Tanda format yang digunakan untuk keluaran Notasi, yaitu: ios::scientific digunakan untuk mengatur keluaran dalam bentuk notasi eksponensial. ios::fixed digunakan untuk mengatur keluaran dalam bentuk notasi desimal. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 26 Contoh-16 //tanda format ios::scientific dan ios::fixed # include # include # include # include main() { clrscr(); cout<<"Penggunaan ios::scientific dan ios::fixed\n"; cout<<"\nHasil ios::scientific dari 75.45 adalah "; cout<<"Hasil ios::fixed dari 56.65 adalah "; getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-16 diatas adalah: Gambar 2.16. Hasil Contoh-16 3. Tanda Format Konversi Dec, Oct dan Hex Terdapat tiga macam tanda format yang digunakan untuk konversi keluaran dalam basis Decimal, Octal dan Hexadecimal, yaitu: ios::dec digunakan untuk mengatur keluaran dalam konversi basis desimal. ios::oct digunakan untuk mengatur keluaran dalam konversi basis oktal. ios::hex digunakan untuk mengatur keluaran dalam konversi basis heksadesimal. Contoh-17 //tanda format ios::dec, ios::oct, ios::hex # include # include # include # include main() { clrscr(); cout<<"\n\n"; cout<<"Bilangan Decimal dar 75 = "; cout<<"Bilangan Octal dari 10 = "; cout<<"Bilangan Hexadecimal dari 15 = " Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 27 getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-17 diatas adalah: Gambar 2.17. Hasil Contoh-17 4. Tanda Format Manipulasi Huruf Hexadecimal Untuk keperluan memanipulasi atau mengubah huruf pada notasi hexadecimal dengan menggunakan tanda format: ios::uppercase digunakan untuk mengubah huruf pada notasi huruf hexadecimal. Contoh-18 //tanda format ios::uppercase # include # include # include # include main() { int a; clrscr(); cout<<"Penggunaan ios::uppercase\n"; cout<<"-------------------------\n"; cout<<"Tanpa Dengan \n"; cout<<"Konversi Konversi \n"; cout<<"-------------------------\n"; for (a=1; a<=15; a++) for (a=1; a<=15; a++) { gotoxy(15,a+5); } getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-18 diatas adalah: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 28 Gambar 2.18 Hasil Contoh-18 5. Tanda Format Keluaran Dasar Bilangan Hexadecimal dan Octal Untuk keperluan menampilkan dasar bilangan Hexadecimal dan Oktal dengan menggunakan tanda format: • ios::showbase digunakan untuk menampilkan tanda 0x (nol-x) diawal pada tampilan bilangan hexadecimal dan 0 (nol) diawal pada tampilan bilangan decimal. Contoh-19 //tanda format ios::showbase # include # include # include # include main() { int a; clrscr(); cout<<"Penggunaan ios::showbase\n"; cout<<"----------------------------\n"; cout<<"Decimal Hexadecimal Oktal \n"; cout<<"----------------------------\n"; for (a=1; a<=15; a++) { gotoxy(4,a+5); } for (a=1; a<=15; a++) { gotoxy(15,a+5); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 29 } for (a=1; a<=15; a++) { gotoxy(25,a+5); } cout<<"----------------------------\n"; getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-19 diatas adalah: Gambar 2.19. Hasil Contoh-19 6. Tanda Format Menampilkan Titik Desimal Untuk keperluan menampilkan titik desimal dengan menggunakan tanda format: • ios::showpoint digunakan untuk menampilkan titik desimal pada bilangan yang tidak mempunyai titik desimal pada tipe data float atau double. Contoh-20 //tanda format ios::showpoint # include # include # include # include main() { double a = 78; clrscr(); //-> tanpa tanda format ios::showpoint //-> dengan tanda format ios::showpoint Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 30 getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-20 diatas adalah: Gambar 2.20. Hasil Contoh-20 7. Tanda Format Menampilkan Simbol Plus ( + ) Untuk keperluan menampilkan simbol Plus ( + ) pada bilangan genap dengan menggunakan tanda format: • ios::showpos digunakan untuk menampilkan simbol plus (+) pada variabel yang memiliki nilai bilangan positif. Contoh-21 //tanda format ios::showpos # include # include # include # include main() { int a = 8, b = -9; clrscr(); cout<<"Tanpa Menggunakan ios::showpos"<<"\n\n"; cout<<"Dengan Menggunakan ios::showpos"<<"\n\n"; printf("Nama : ");scanf("%s",&nama); printf("Kelas: ");scanf("%s",&kelas); printf("Hobby: ");scanf("%s",&hobby); TIPE DATA Penentu Format Untuk scanf() Integer %d Floating Point Bentuk Desimal %e atau %f Bentuk Berpangkat %e atau %f Double Precision %lf Character %c String %s Unsigned Integer %u Long Integer %ld Long Unsigned Integer %lu Unsigned Hexadecimal Integer %x Unsigned Octal Integer %o scanf("penentu format", &nama-variabel); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 32 getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-22 diatas adalah: Gambar 2. 22 Hasil Contoh 22 2.5.2. gets() Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk Umum dari fungsi ini adalah: Perbedaan antara scanf() dengan gets() adalah: Tabel 2.8. Perbedaan scanf() dengan gets() scanf() gets() Tidak dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan dianggap sebagai data terpisah Dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan masing dianggap sebagai satu kesatuan data. Contoh-23 # include # include main() { char nm1[20]; char nm2[20]; clrscr(); puts("Masukan nama ke - 1 = "); gets(nm1); printf("Masukan nama ke - 2 = "); scanf("%s",&nm2); printf("\n\n"); puts("Senang Berkenalan Dengan Anda .."); puts(nm1); gets(nama-variabel-array); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 33 printf("Senang Berkenalan Dengan Anda ..%s", nm1); printf("\n\n"); puts("Senang Berkenalan Dengan Anda .."); puts(nm2); printf("Senang Berkenalan Dengan Anda ..%s", nm2); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-23 diatas adalah: Gambar 2. 12 Hasil Contoh 23 2.5.3. cin Fungsi cin merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin ini, harus menyertakan file header iostream.h . Contoh-24 # include # include # include main() { int nilai1,nilai2, total; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai 1 : "; cin>>nilai1; cout<<"Masukan Nilai 2 : "; cin>>nilai2; total=nilai1+nilai2; } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-24 diatas adalah: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 34 Gambar 2. 13 Hasil Contoh 24 2.5.4. getch () Fungsi getch() (get character and echo) dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan tidak akan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h. Contoh-25 # include # include main() { char kar; clrscr(); printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas = "); kar = getch(); printf("\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-25 diatas adalah: Gambar 2. 14 Hasil Contoh 25 2.5.5. getche() Fungsi getche()dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 35 Contoh-26 # include # include main() { char kar; clrscr(); printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas = "); kar = getche(); printf("\nTadi Anda Memasukan karakter %c", kar); getch (); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-26 diatas adalah: Gambar 2. 15 Hasil Contoh 26 2.6. Tugas 1. Buatlah program untuk menghitung nilai rata-rata dari seorang siswa, dengan ketentuan sebagai berikut : Nim Siswa, Nama Siswa, Nilai Tugas 1, Nilai Tugas II, Nilai Tugas III diinput. Nilai Rata-rata merupakan hasil dari Nilai Tugas I, II dan III dibagi dengan 3. Tampilan yang diinginkan sebagai berikut : Layar Masukkan Kedua fungsi ini dapat digunakan untuk menahan tampilan hasil program yang di eksekusi agar tidak langsung kembali ke listing program tanpa menekan tombol ALT – F5. Karena fungsi getch() merupakan fungsi masukkan, jadi sebelum program keluar harus menginputkan satu buah karakter. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 36 PROGRAM HITUNG NILAI RATA-RATA Nim Siswa : Nama Siswa : Nilai Tugas I : Nilai Tugas II : Nilai Tugas III : Layar Keluaran Nim ........ Siswa yang bernama …… Memperoleh nilai rata-rata ….. dari hasil tugas yang diikutinya. 2. Buatlah program untuk menghitung nilai akhir seorang siswa dari kursus yang diikutinya. Dengan ketentuan sebagai berikut : Nama Siswa, Nilai Keaktifan, Nilai Tugas dan Nilai Ujian diinput. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan nilai murni dari masing-masing nilai, adalah Nilai Murni Keaktifan = Nilai Keaktifaan dikalikan dengan 20%. Nilai Murni Tugas = Nilai Tugas dikalikan dengan 30% Nilai Murni Ujian = Nilai Ujian dikalikan dengan 50% Nilai Akhir adalah Nilai Murni Keaktifan + Nilai Murni Tugas + Nilai Murni Ujian Tampilan yang diinginkan sebagai berikut : Layar Masukkan PROGRAM HITUNG NILAI AKHIR Nama Siswa : Nilai Keaktifan : Nilai Tugas : Nilai Ujian : Layar Keluaran Siswa yang bernama …… Dengan Nilai Persentasi Yang dihasilkan. Nilai Keaktifan * 20% : …… Nilai Tugas * 30% : …… Nilai Ujian * 50% : …… Jadi Siswa yang bernama …… memperoleh nilai akhir sebesar ….. BORLAND C++ 3 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 37 Operator Borland C++ Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program, yang digunakan untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti penjumlahan, pengurangan dan lain-lain. Operator mempunyai sifat sebagai berikut: • Unary Sifat Unary pada operator adalah hanya melibatkan sebuah operand pada suatu operasi aritmatik Contoh : -5 • Binary Sifat Binary pada operator adalah melibatkan dua buah operand pada suatu operasi aritmatik Contoh : 4 + 8 • Ternary Sifat Tenary pada operator adalah melibatkan tiga buah operand pada suatu operasi aritmatik Contoh : (10 % 3) + 4 + 2 3.1. Operator Aritmatika Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah: Tabel 3.1. Operator Aritmatika Operator Keterangan Contoh * Perkalian 4 * 5 / Pembagian 8 / 2 % Sisa Pembagian (mod) 5 % 2 + Penjumlahan 7 + 2 − Pengurangan 6 − 2 Operator yang tergolong sebagai operator Unary, adalah: Tabel 3.2. Operator Unary Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 38 Operator Keterangan Contoh + Tanda Plus −4 − Tanda Minus +6 Contoh-1 #include #include #include main() { int x,y, a=0, b=0, c = 0, d = 0; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>x; cout<<"Masukan Nilai B : "; cin>>y; a=x+y; c = x% y; b=x-y; d = x * y; printf(“Hasil Dari A= X + Y= %i \n” , a); printf(“Hasil Dari B=X - Y= %i \n”,b) getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah : Gambar 3. 1 Hasil Contoh 1 3.1.1. Ekspresi Aritmatika Bentuk penulisan ekspresi aritmatika dikaitkan dengan pernyataan pemberi nilai. Bentuk Umum : • Variabel, dikenal dengan sebutan LValue (Left Value) • Ekspresi Aritmatika dikenal dengan sebutan RValue (Right Value) • Tanda “ = “, dikenal dengan sebagai Operator Pemberi Nilai (Assignment Operator). LValue harus selalu berupa variabel tunggal. Bila LValue bukan berupa variabel, maka akan tampil pesan kesalahan LValue required in function … RValue dapat berupa konstanta, variabel lain maupun suatu ekspresi atau rumus aritmatika. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 39 3.1.2. Hierarki Operator Aritmatika. Didalam suatu ekspresi aritmatika, selalu menjumpai beberapa operator aritmatika yang berbeda yang dapat digunakan secara bersamaan. Urutan operator aritmatika sebagai berikut : Tabel. 3.3. Tabel Hierarki Operator Aritmatika Operator Keterangan * atau / Tingkatan operator sama, penggunaan nya tergantung letak, yang didepan didahulukan % Sisa Pembagian + atau - Tingkatan operator sama, penggunaan nya tergantung letak, yang didepan didahulukan Contoh A = 8 + 2 * 3 / 6 Langkah perhitungannya : A = 8 + 6 / 6 ( 6 / 6 = 1 ) A = 8 + 1 A = 9 Tingkatan operator ini dapat diabaikan dengan penggunaan tanda kurung “(“ dan “)”. Contoh : A = (8 + 2) * 3 / 6 Langkah perhitungannya : A = 10 * 3 / 6 A = 30 / 6 A = 5 Contoh-2 #include #include #include main() { int a, b; Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 40 clrscr(); a = 8 + 2 * 3 / 6; b = (8 + 2) * 3 / 6; printf(" Hasil dari B = %i ",b); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : Gambar 3. 2 Hasil Contoh 2 3.2. Operator Pemberi Nilai Aritmatika Sebelumnya kita telah mengenal operator pemberi nilai (assignment operator) yaitu tanda “ = “. Sebagai contoh penggunaan operator pemberi nilai A = A + 1 Dari penulisan ekspresi diatas, Borland C++ dapat menyederhanakan menjadi A += 1 Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator pemberi nilai aritmatika. Ada beberapa operator pemberi nilai aritmatka diantaranya: Tabel. 3.4. Tabel Operator Pemberi Nilai Aritmatika 3.3. Operator Penambah dan Pengurang Masih berkaitan dengan operator pemberi nilai, Borland C++ menyediakan operator penambah dan pengurang. Dari contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat digunakan operator penambah dan pengurang. Tabel. 3.5. Tabel Operator Penambah dan Pengurang Operator Keterangan *= Perkalian /= Pembagian %= Sisa Pembagian += Penjumlahan -= Pengurangan Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 41 A = A + 1 atau A = A - 1; disederhanakan menjadi A ++ atau A-- Operator “ ++ “ atau “ -- “ dapat diletakan didepan atau di belakang variabel. Keterangan : 1. Penambahan: menambahkan 1 ke nilai variable, prefix (++A) atau postfix (A ++) 2. Pengurangan: mengurangkan 1 ke nilai variabel, prefix (--A) atau postfix (A --) Kedua bentuk penulisan operator ini mempunyai arti yang berbeda. • Jika diletakan didepan variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini, sehingga nilai variabel tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan • Jika diletakan dibelakang variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan. Contoh Penambahan: int x=5; y = ++x; (nilai saat ini: y = 6, x=6) int x=5; y = x++; (nilai saat ini : y = 5, x=6) Pengurangan: int x=5; y = --x; (nilai saat ini: y = 4, x=4) int x=5; y = x--; (nilai saat ini: y = 5, x=4) Contoh-3 /* Penggunaan Notasi Didepan Variabel*/ #include #include main() { int a = 10, b = 5; clrscr(); printf("Nilai A = %d", a); printf("\nNilai ++A = %d", ++a); Operator Keterangan ++ Penambahan -- Pengurangan Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 42 printf("\nNilai B = %d", b); printf("\nNilai --B = %d", --b); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah: Gambar 3. 3 Hasil Contoh 3 Contoh-4 /* Penggunaan Notasi Dibelakang Variabel*/ #include #include #include main() { int a = 10, b = 5; clrscr(); printf("Nilai A = %d", a); printf("\nNilai ++A = %d", a++); printf("\nNilai A = %d", a); printf("\nNilai B = %d", b); printf("\nNilai --B = %d", b--); printf("\nNilai B = %d", b); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah: Gambar 3. 4 Hasil Contoh 4 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 43 3.4. Operator Relasi Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil perbandingan operator ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False). Tabel. 3.5. Tabel Operator Relasi Operator Keterangan == Sama Dengan ( bukan pemberi nilai ) != Tidak Sama dengan > Lebih Dari < Kurang Dari >= Lebih Dari sama dengan <= Kurang Dari sama dengan Contoh-5 #include #include #include main() { float a, b, c, d, e, f, x, y; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai X = "; cin>>x; cout<<"Masukan Nilai Y = "; cin>>y; a = x = = y; b = x != y; c = x > y; d = x < y; e = x >= y; f = x <= y; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 44 Gambar 3. 5 Hasil Contoh 5 3.5. Operator Logika Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False). Tabel. 3.5. Tabel Operator Relasi 3.5.1. Operator Logika AND Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR. Tabel Logika And A B A && B T T T T F F F T F F F F Contoh : Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 Ekspresi Relasi-2 B>A + 5 Ekspresi Relasi-3 C - 3 >= 4 Penggabungan ketiga ekspresi relasi diatas menjadi; A+4 <>A+5 && C–3 >= 4 Jika nilai A = 3; B = 3; C = 7, maka ketiga ekspresi tersebut mempunyai nilai: • Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 3 + 4 < 10 BENAR • Ekspresi Relasi-2 B>A + 5 3 > 3 + 5 SALAH • Ekspresi Relasi-3 C – 3 >= 4 7 – 3 >= 4 BENAR Operator Keterangan && Operator Logika AND || Operator Logika OR ! Operator Logika NOT Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 45 Dari ekspresi relasi tersebut mempunyai nilai BENAR, maka A+4 <>A+5 && C–3 >= 4 SALAH = 0 Contoh-6 /* Penggunaan Operasi Logika AND */ #include #include #include main() { float a, b, c, d, e, f, g, h; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a; cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b; cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c; // Proses d = a + 4 < 10; e = b > a + 5; f = c - 3 >= 4; g = d && e && f; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 46 Gambar 3. 6 Hasil Contoh 6 3.5.2. Operator Logika OR Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH. Tabel Logika Or A B A || B T T T T F T F T T F F F Contoh Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 Ekspresi Relasi-2 B>A + 5 Ekspresi Relasi-3 C - 3 > 4 Penggabungan ketiga ekspresi relasi diatas menjadi; A+4 <>A+5 || C–3 > 4 Jika nilai A = 3; B = 3; C = 7, maka ketiga ekspresi tersebut mempunyai nilai: • Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 3 + 4 < 10 BENAR • Ekspresi Relasi-2 B>A + 5 3 > 3 + 5 SALAH • Ekspresi Relasi-3 C - 3 > 4 7 – 3 > 4 SALAH Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi tersebut mempunyai nilai BENAR, maka ekspresi tersebut tetap bernilai BENAR. A+4 <>A+5 || C–3 > 4 BENAR = 1 Contoh-7 /* Penggunaan Operasi Logika OR */ #include #include #include Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 47 main() { float a, b, c, d, e, f, g, h; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a; cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b; cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c; d = a + 5 > 10; e = b > 5 + a ; f = c - 4 <= 7; g = d || e || f; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah : Gambar 3. 7 Hasil Contoh 7 Contoh-8 /* Penggunaan Operasi Logika AND OR*/ #include #include #include main() { float a, b, c, d, e, f, g, h; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a; Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 48 cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b; cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c; // Proses d = a + 4 < 10; e = b > a + 5; f = c - 3 >= 4; g = d && e && f; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah : Gambar 3. 8 Hasil Contoh 8 3.5.3. Operator Logika NOT Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya. Contoh : Ekspresi Relasi A + 4 < 10 Penggunaan Operator Logika NOT diatas menjadi; !(A+4 < 10) Jika nilai A = 3; maka ekspresi tersebut mempunyai nilai: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 49 • Ekspresi Relasi-1 A + 4 < 10 3 + 4 < 10 BENAR Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi tersebut mempunyai nilai BENAR dan jika digunakan operator logika NOT, maka ekspresi tersebut akan bernilai SALAH !(A+4 < 10) !(BENAR) = SALAH = 0 Contoh-9 /* Penggunaan Operasi Logika NOT */ #include #include #include main() { int a, b, c; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a; /* Proses */ b = (a + 4 < 10); c = !(b); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah : Gambar 3. 9 Hasil Contoh 9 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 50 3.6. Operator Bitwise Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit. Borland C++ menyediakan enam buah operator bitwise. Tabel. 3.6. Tabel Operator Bitiwise Operator Keterangan ~ Bitwise NOT << Bitwise Shift Left >> Bitwise Shift Right & Bitwise AND ^ Bitwise XOR | Bitwise OR 3.6.1. Operator Bitwise << (Shift Left) Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri. Contoh : 0000000011001001 = 201 //////// digeser 1 bit ke kiri 0000000110010010 = 402 Contoh-10 #include #include #include main() { int x; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai X = "; cin>>x; x = x << 1; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah : Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak bit yang digeser Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 51 Gambar 3. 10 Hasil Contoh 10 3.6.2. Operator Bitwise >> (Shift Right) Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan. Contoh : 0000000011001001 = 201 \\\\\\\\ digeser 1 bit ke kanani 0000000001100100 = 100 Contoh-11 #include #include #include void main() { int x; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai X = "; cin>>x; x = x >> 1; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah : Gambar 3. 11 Hasil Contoh 11 Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak bit yang digeser Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 52 3.6.3. Operator Bitwise & (And) Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1). Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand. Tabel. 3.7. Tabel Operator Bitiwise And Bit Operand 1 Bit Operand 2 Hasil Operand 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Contoh : 11001001 = 201 01100100 = 100 AND 01000000 = 64 Contoh-12 #include #include #include void main() { int a, x, y; clrscr(); cout<<"Masukan Nilai X = "; cin>>x; cout<<"Masukan Nilai Y = "; cin>>y; a = x & y; cout<<’\n’; printf("\n Nilai a++ = %d",a++); printf("\n Nilai ++a = %d",++a); printf("\n Nilai --a = %d",--a); printf("\n Nilai a = %d",a); a+=3; printf("\n Nilai a = %d",a); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 57 printf("\n Nilai ++a = %d",++a); printf("\n Nilai a++ = %d",a++); printf("\n Nilai --a = %d",--a); printf("\n Nilai a-- = %d",a--); getch(); } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 58 Operasi String Operasi string selalu dijumpai didalam bahasa pemrograman, dikarenakan hampir semua bahasa pemrograman menggunakan manual inputnya adalah string, terutama pada pemrograman visualisasi. Pada bab ini akan dibahasa beberapa perintah dan fungsi string. 4.1. Fungsi Manipulasi String Borland C++ menyediakan beberapa fungsi yang digunakan untuk keperluan menipulasi string, diantaranya: 4.1.1. Fungsi strcat() Fungsi ini digunakan untuk menambahkan string sumber kebagian akhir dari string tujuan. File header yang harus disertakan adalah string.h dan ctype.h Bentuk Penulisan : Contoh-1 #include #include #include main() { char a1[20]; char a2[20]; clrscr(); cout<<"Masukkan Kata - 1= "; cin>>a1; cout<<"Masukkan Kata - 2= "; cin>>a2; strcat(a1, a2); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah: BORLAND C++ 4 strcat(tujuan, sumber); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 59 Gambar 4.1 Hasil Contoh-1 4.1.2. Fungsi strcmp() Fungsi ini digunakan untuk membandingkan string pertama dengan string kedua. Hasil dari fungsi ini bertipe data integer (int). File header yang harus disertakan adalah string.h Bentuk Penulisan : Contoh-2 #include #include main() { char a1[] = "BSI"; char a2[] = "Bsi"; char b1[] = "BSI"; clrscr(); "; "; "; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah: Gambar 4.2. Hasil Contoh-2 var_int = strcmp(str1, str2); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 60 4.1.3. Fungsi strcpy() Fungsi ini digunakan untuk menyalin string asal ke-variabel string tujuan, dengan syarat string tujuan harus mempunyai tipe data dan dan ukuran yang sama dengan string asal. File header yang harus disertakan adalah string.h. Bentuk Penulisan : Contoh-3 #include #include #include #include main() { char huruf[20]; char pindah[20]; clrscr(); cout<<"Masukkan Sembarang Kata = "; gets(huruf); /* Proses */ strcpy(pindah, huruf); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah: Gambar 4.3 Hasil Contoh-3 4.1.4. Fungsi strlen() Fungsi ini digunakan untuk memperoleh banyaknya karakter dalam string. File header yang harus disertakan adalah string.h Bentuk Penulisan : Contoh-4 #include strcpy(tujuan, asal); strlen(str); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 61 #include #include #include main() { char huruf[20]; char pindah[20]; clrscr(); cout<<"Masukkan Sembarang Kata = "; gets(huruf); cout<<"Panjang Kata Yang Diinputkan = "; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah: Gamabr 4.4 Hasil Contoh-4 4.1.5. Fungsi strrev() Fungsi ini digunakan untuk membalik letak urutan pada string. String urutan paling akhir dipindahkan keurutan paling depan dan seterusnya. File header yang harus disertakan adalah string.h Bentuk Penulisan : Contoh-5 #include #include #include #include main() { char kata[20]; clrscr(); cout<<"Masukan Sembarang Kata = "; gets(kata); strrev(kata); getch(); strrev(str); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 62 } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah: Gambar 4.5 Hasil Contoh-5 4.2. Fungsi Konfersi String Borland C++ 5.02 menyediakan beberapa fungsi yang digunakan untuk keperluan konfersi string. 4.2.1. Fungsi atof() Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan numerik float. File header yang harus disertakan adalah math.h Contoh-6 #include #include #include #include main() { char kata[20]; float angka, a, b; clrscr(); cout<<"Masukan Sembarang Kata berupa angka = "; gets(kata); angka = atof(kata); a = angka + 5; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah: Gambar 4.6. Hasil Contoh-6 4.2.2. Fungsi atoi() Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 63 Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan numerik integer. File header yang harus disertakan adalah stdlib.h Contoh-7 #include #include #include #include main() { char kata[20]; float angka, a, b; clrscr(); cout<<"Masukan Sembarang Kata berupa angka = "; gets(kata); angka = atoi(kata); a = angka + 5; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah : Gambar 4.7. Hasil Contoh-7 4.2.3. Fungsi atol() Fungsi ini digunakan untuk mengubah string (teks) angka menjadi bilangan numerik long integer. File header yang harus disertakan adalah stdlib.h Contoh-8 #include #include #include #include main() { char kata[20]; float angka, a, b; Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 64 clrscr(); cout<<"Masukan Sembarang Kata berupa angka = "; gets(kata); angka = atol(kata); a = angka + 2500; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah: Gambar 4.8. Hasil Contoh-8 4.2.4. Fungsi strlwr() Fungsi ini digunakan untuk mengubah setiap huruf kapital ( huruf besar ) dalam string menjadi huruf kecil. File header yang harus disertakan adalah string.h Bentuk Penulisan : Contoh-9 #include #include #include #include main() { char kata[20]; clrscr(); cout<<"Masukan Sembarang Kata dengan Huruf Besar ="; gets(kata); strlwr(kata); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah: strlwr(str); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 65 Gambar 4.9. Hasil Contoh-9 4.2.5. Fungsi strupr() Fungsi ini digunakan untuk mengubah setiap huruf kecil dalam string menjadi huruf kapital ( huruf besar ). File header yang harus disertakan adalah string.h Bentuk Penulisan : Contoh-10 #include #include #include #include main() { char kata[20]; clrscr(); cout<<”Masukkan Sembarang Kata dengan Huruf Besar: ”; gets(kata); strupr(kata); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah : Gambar 4.10 Hasil Contoh-9 strupr(str); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 66 4.3. Latihan Buatlah beberapa program seperti petunjuk berikut: 1. Buatlah program untuk menghitung panjang kata berikut ini: Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika 2. Buatlah program untuk membalik kata berikut ini : Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Menjadi seperti berikut : akitamrofnI anaraS aniB retupmoK and akitamrofnI nemejanaM imedakA 3. Bulatlah program untuk menggabungkan dua buah string Kalimat1 = Manajemen Kalimat2 = Informatika Menjadi seperti berikut: ManajemenInformatika 4. Diberikan kalimat string berikut : Kalimat1 = "35.6" Kalimat2 = "12.5" Kemudian kedua kalimat diatas dihitung menjadi perhitungan : a. Perkalian b. Pembagian c. Penambahan d. Pengurangan e. Mencari sisa hasil pembagian Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 67 Operasi Penyeleksian Kondisi Pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada. Untuk keperluan pengambilan keputusan, Borland C++ menyediakan beberapa perintah antara lain. 5.1. Pernyataan IF Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut: salah benar Gambar 5.1. Diagram Alir IF Bentuk umum dari pernyataan if Penulisan kondisi berada di dalam tanda kurung kurawal jika pemakaian if diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut : Contoh-1 #include #include #include main() kondisi perintah BORLAND C++ 5 if (kondisi) pernyataan; if (kondisi) { pernyataan; …… } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 68 { float x,y; clrscr(); cout<<" Nilai X : ";cin>>x; cout<<" Nilai Y : ";cin>>y; if ((x >= 0 ) && (y>=0)) else getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah: Gambar 5. 2 Hasil Contoh 1 5.1.1. Pernyataan IF - ELSE Pernyataan if mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat dari diagram alir berikut: Gambar 5.3 Diagram Alir if-else Bentuk umum dari pernyataan if -else Salah Benar kondisi i Perintah-1 Perintah-2 if (kondisi) perintah-1; else perintah-2; Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 69 Perintah-1 dan perintah-2 dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian if-else diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut : Contoh Menentukan besarnya gaji pokok dan jabatan dari golongan, dengan kriteria : - jika golongan=1, Jabatan= Direktur, gapok =5000000 - Jika golongan =2, jabatan=Manajer, gapok=4000000 contoh-2 #include #include #include main() { char gol, jab[10]; long gapok=0; clrscr(); cout<<" Masukan Golongan [1/2]: ";cin>>gol; if(gol=='1') { strcpy(jab,"Direktur"); gapok=5000000; } else if(gol=='2') { strcpy(jab,"Manajer"); gapok=4000000; } getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : if (kondisi) { perintah-1; ... } else { perintah-2; ... } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 70 Gambar 5. 4 Hasil Contoh 2 5.1.2. Pernyataan NESTED IF Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah : Contoh Suatu perusahaan menjual pakaian dengan ketentuan sebagai berikut: • Jika kode baju=1 maka Merk Baju = H&R, dengan ukuran baju=S,maka harganya 45000, Jika ukuran baju=M, maka harganya 60000. • Jika kode baju=2 maka Merk Baju = Adidas, dengan ukuran baju=S, maka harganya 65000, Jika ukuran Baju=M, maka harganya 75000. Contoh-3 #include #include #include main() { char kode,ukuran,merk[15]; long harga=0; if(syarat) { if(syarat) … perintah; else … perintah; } else { if(syarat) … perintah; else … perintah; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 71 clrscr(); cout<<"Kode Baju : ";cin>>kode; cout<<"Ukuran : ";cin>>ukuran; if (kode=='1') { strcpy(merk,"H & R"); if (ukuran=='S' || ukuran =='s') harga=45000; else harga=60000; } else if (kode=='2') { strcpy(merk," Adidas"); if (ukuran=='S' || ukuran == 's') harga=65000; else harga=75000; } else getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah : Gambar 5. 5 Hasil Contoh 3 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 72 5.1.3. Pernyataan IF – ELSE Majemuk Bentuk dari if-else bertingkat sebenarnya serupa dengan nested if, keuntungan penggunaan if-else bertingkat dibanding dengan nested if adalah penggunaan bentuk penulisan yang lebih sederhana. Bentuk Umum Penulisannya: Contoh Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman dengan ketentuan sebagai berikut: • Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. 200.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. • Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 200.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. • Bila salesman dapat menjual barang diatas Rp. 500.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. Contoh-4 #include #include #include main() { float pendapatan, jasa=0, komisi=0, total=0; clrscr(); cout>>"Pendapatan Hari ini Rp. "; cinif (syarat) { … perintah; … perintah; } else if (syarat) { … perintah; … perintah; } else { … perintah; … perintah; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 73 if (pendapatan >= 0 && pendapatan <= 200000) { jasa=10000; komisi=0.1*pendapatan; } else if(pendptan<=500000) { jasa=20000; komisi=0.15*pendapatan; } else { jasa=30000; komisi=0.2*pendapatan; } /* menghitung total */ total = komisi+jasa; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah : Gambar 5. 6 Hasil Contoh 4 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 74 5.2. Pernyataan switch - case Bentuk dari switch - case merupakan pernyataan yang dirancangan khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternatif penyelesaian. Pernyataan switch - case ini memiliki kegunaan sama seperti if – else bertingkat, tetapi penggunaannya untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Bentuk penulisan perintah ini sebagai berikut: Setiap pilihan akan dijalankan jika syarat nilai konstanta tersebut dipenuhi dan default akan dijalankan jika semua cabang diatasnya tidak terpenuhi. Pernyataan break menunjukan bahwa perintah siap keluar dari switch. Jika pernyataan ini tidak ada, maka program akan diteruskan ke pilihan-pilihan yang lainnya. Contoh-5 #include #include #include main() { int kode; clrscr(); cout<<"Masukkan Kode Jurusan [11/12/13] : "; cin>>kode; switch(kode) { case 11 : cout<<"Komputerisasi Akuntansi"; break; case 12 : cout<<"Manajemen Informatika"; break; case 13 : switch (ekspresi integer atau karakter ) { case konstanta-1 : … perintah; … perintah; break; case konstanta-2 : … perintah; … perintah; break; default : … perintah; … perintah; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 75 cout<<"Tehnik Komputer"; break; default: cout<<"Anda Salah Memasukan kode"; break; } getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah : Gambar 5. 7 Hasil Contoh 5 Contoh-6 #include #include #include main() { char kode; clrscr(); cout<<"Masukkan Kode Barang [A..C] : "; cin>>kode; switch(kode) { case 'A' : case 'a' : cout<<"Alat Olah Raga"; break; case 'B' : case 'b' : cout<<"Alat Elelktronik"; break; case 'C' : case 'c' : cout<<"Alat Masak"; break; default: Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 76 cout<<"Anda Salah Memasukan kode"; break; } getch(); Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : Gambar 5. 8 Hasil Contoh 6 5.3. Tugas 1. Buatlah program untuk menghitung nilai rata-rata dari seorang siswa, dengan ketentuan sebagai berikut : Nama Siswa, Nilai Pertandingan I, Nilai Pertandingan II, Nilai Pertandingan III diinput. Nilai Rata-rata merupakan hasil dari Nilai Pertandingan I, II dan III dibagi dengan 3. Ketentuan Juara • Jika nilai rata-rata yang dihasilkan lebih besar dari 80, maka menjadi Juara I • Jika nilai rata-rata yang dihasilkan lebih besar dari 75, maka menjadi Juara II • Jika nilai rata-rata yang dihasilkan lebih besar dari 65, maka menjadi Juara III • Selain itu tidak juara Tampilan yang diinginkan sebagai berikut: Layar Masukkan PROGRAM HITUNG NILAI RATA-RATA Nama Siswa : Nilai Pertandingan I : Nilai Pertandingan II : Nilai Pertandingan III : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 77 Layar Keluaran Siswa yang bernama ... Memperoleh nilai rata-rata ... dan menjadi juara ke-... dari hasil perlombaan yang diikutinya. 2.Buatlah program untuk menghitung nilai akhir seorang siswa dari kursus yang diikutinya. Dengan ketentuan sebagai berikut : Nama Siswa, Nilai Keaktifan, Nilai Tugas dan Nilai Ujian diinput. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan nilai murni dari masingmasing nilai, adalah Nilai Murni Keaktifan = Nilai Keaktifaan dikalikan dengan 20%. Nilai Murni Tugas = Nilai Tugas dikalikan dengan 30% Nilai Murni Ujian = Nilai Ujian dikalikan dengan 50% Nilai Akhir adalah Nilai Murni Keaktifan + Nilai Murni Tugas + Nilai Murni Ujian Ketentuan Nilai Huruf • Jika nilai Akhir yang dihasilkan lebih besar dari 80, maka mendapat grade “A” • Jika nilai Akhir yang dihasilkan lebih besar dari 70, maka mendapat grade “B” • Jika nilai Akhir yang dihasilkan lebih besar dari 56, maka mendapat grade “C” • Jika nilai Akhir yang dihasilkan lebih besar dari 46, maka mendapat grade “D” • Selain itu mendapat grade “E” Tampilan yang diinginkan sebagai berikut : Layar Masukkan PROGRAM HITUNG NILAI AKHIR Nama Siswa : ... Nilai Keaktifan : ... Nilai Tugas : ... Nilai Ujian : ... Layar Keluaran Siswa yang bernama …… Dengan Nilai Persentasi Yang dihasilkan. Nilai Keaktifan * 20% : ... Nilai Tugas * 30% : ... Nilai Ujian * 50% : ... Jadi Siswa yang bernama ... memperoleh nilai akhir sebesar .... dengan grade ... Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 78 3. PT. DINGIN DAMAI, memberi gaji pokok kepada karyawan kontraknya sebesar Rp. 300,000 perbulan, dengan memperoleh tunjangan-tunjangan sebagai berikut : Tunjangan Jabatan Golongan Persentase 1 5% 2 10% 3 15% Jika seorang karyawan tersebut dengan golongan 3, maka mendapatkan tunjangan sebesar 15% * Rp. 300,000 • Tunjangan Pendidikan Tingkat Persentase Pendidikan SMA 2.5% D1 5% D3 20% S1 30% Jika seorang karyawan tersebut dengan golongan 3, maka mendapatkan tunjangan sebesar 15% * Rp. 300,000 Honor Lembur Jumlah jam kerja normal sebanyak 8 jam, Honor lembur diberikan jika jumlah jam kerja lebih dari 8 jam, maka kelebihan jam kerja tersebut dikalikan dengan Rp. 3500 untuk setiap kelebihan jam kerja karyawan tersebut. Tampilan yang diinginkan sebagai berikut : Layar Masukkan PROGRAM HITUNG GAJI KARYAWAN Nama Karyawan: ... Golongan Jabatan : ... Pendidikan : ... Jumlah jam kerja : ... Layar Keluaran Karyawan yang bernama …… Honor yang diterima Tunjangan Jabatan Rp ... Tunjangan Pendidikan Rp ... Honor Lembur Rp ..... + Honor Lembur Rp ... Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 79 Proses Perulangan Operasi perulangan selalu dijumpai didalam bahasa pemrograman, disini akan dibahasa beberapa perintah perulangan diantaranya. 6.1. Pernyataan for Perulangan yang pertama adalah for. Bentuk umum pernyataan for sebagai berikut : Bila pernyataan didalam for lebih dari satu maka pernyataan-pernyataan tersebut harus diletakan didalam tanda kurung. Kegunaan dari masing-masing argumen for diatas adalah : • Inisialisasi; merupakan bagian untuk memberikan nilai awal untuk variabelvariabel tertentu. • Syarat Pengulangan; memegang kontrol terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan menentukan suatu perulangan diteruskan atau dihentikan. • Pengubah Nilai Pencacah; mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah. Contoh : Sebagai contoh program untuk mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik, secara menurun dan menampilkan bilangan ganjil, sebagai berikut: Contoh-1 /* --------------------------- */ /* Program for - bilangan naik */ /* --------------------------- */ #include #include #include main() { int a; for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah ) for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah ) { pernyataan / perintah; pernyataan / perintah; pernyataan / perintah; } BORLAND C++ 6 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 80 clrscr(); for(a = 1; a <= 10; ++a) cout>>a; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah : Gambar 6. 1 Hasil Contoh 1 Contoh-2 /* ---------------------------- */ /* Program for - bilangan turun */ /* ---------------------------- */ # include # include #include main() { int a; clrscr(); for(a = 10; a >= 1; --a) getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : Gambar 6. 2 Hasil Contoh 2 Contoh-3 /* ----------------------------- */ /* Program for - bilangan ganjil */ /* ----------------------------- */ #include #include Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 81 #include main() { int a; clrscr(); for(a = 1; a <= 10; a+=2) getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah : Gambar 6. 3 Hasil Contoh 3 6.1.1. Pernyataan nested - for Pernyataaan Nested for adalah suatu perulangan for didalam perulangan for yang lainnya. Bentuk umum pernyataan Nested for sebagai berikut : Contoh-4 /* ------------------------- */ /* Program for - Nested for */ /* ------------------------- */ #include #include main() for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah ) { for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah) { pernyataan / perintah; } } Didalam penggunaan nested-for, perulangan yang di dalam terlebih dahulu dihitung hingga selesai, kemudian perulangan yang diluar diselesaikan. Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 82 { int a, b; clrscr(); for(a = 1; a <= 5; a++) { printf("\n"); for(b = a; b <= 5; b++) printf(" %d ",a); } getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : Gambar 6. 4 Hasil Contoh 5 6.1.2. Perulangan Tidak Berhingga Perulangan tak berhingga merupakan perulangan ( loop ) yang tak pernah berhenti atau mengulang terus, hal ini sering terjadi disebabkan adanya kesalahan penanganan kondisi yang dipakai untuk keluar dari loop. Sebagai contoh, jika penulisan perintah sebagai berikut: Contoh-5 /* ------------------------- */ /* Program for Tdk Berhingga */ /* ------------------------- */ #include #include main() { int bil; clrscr(); for (bil = 60; bil >=10; bil++) printf("%d", bil); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 83 Gambar 5. 4 Hasil Contoh 4 Pada pernyataan ini tidak akan berhenti untuk menampilkan bilangan menurun, kesalahan terjadi pada pengubah nilai pencacah, seharusnya penulisan yang benar berupa bil - - Akan tetapi yang ditulis adalah : bil ++ Oleh karena kondisi bil >= 1 selalu bernilai benar ( karena bil bernilai 6), maka pernyataan printf("%d", bil); akan terus dijalankan. Jika terjadi hal semacam ini, untuk menghentikan proses yang terus menerus semacam ini denan menekan tombol CTRL – PAUSE atau CTRL – BREAK. 6.1.2. Perulangan lanjutan (Studi Kasus Fibonanci) Contoh Deret Fibonancy : 0,1,1,2,3,5,8,13,......... #include #include main() { int x=1,y=1,p,i,a; clrscr(); cout<<"Masukkan batas deret fibonacci : "; cin>>a; for(i=0;i<=a-3;i++) { p=x+y; x=y; y=p; } getch(); return 0; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 84 6.2. Pernyataan goto Pernyataan goto merupakan instruksi untuk mengarahkan eksekusi program ke-pernyataan yang diawali dengan suatu label. Label merupakan suatu pengenal (identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua ( : ). Bentuk pemakaian goto sebagai berikut: goto label; Contoh Penggunaan goto, dapat dilihat pada program berikut: Contoh-6 /* ------------------------------ */ /* Program dengan pernyataan goto */ /* ------------------------------ */ #include #include #include main() { int a, b; char lagi; atas: clrscr(); cout>>"Masukkan Bilangan = "; b = a % 2; printf("Nilai %d %% 2 adalah = %d",a, b); printf("\n\nIngin Hitung Lagi [Y/T] : "); lagi = getche() ; if (lagi == 'Y' || lagi == 'y') goto atas; getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : Gambar 5. 5 Hasil Contoh 6 Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 85 6.3. Pernyataan while Pernyataan perulangan while merupakan instruksi perulangan yang mirip dengan perulangan for. Bentuk perulangan while dikendalikan oleh syarat tertentu, yaitu perulangan akan terus dilaksanakan selama syarat tersebut terpenuhi. Bentuk umum perulangan while, sebagai berikut: Bentuk umum perulangan while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut: Contoh-7 /* ------------------- */ /* Program while01.cpp */ /* ------------------- */ #include #include main() { int bil=1; clrscr(); while(bil<=10) { printf(" %d ",bil); ++bil; } getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah: Gambar 6. 6 Hasil Contoh 7 while ( syarat ) Pernyataan / perintah ; while ( syarat ) { Pernyataan / perintah ; Pernyataan / perintah ; } Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 86 Contoh-8 /* ------------------- */ /* Program while02.cpp */ /* ------------------- */ #include #include main() { int bil=2; clrscr(); while(bil<=10) { printf(" %d ",bil); bil+=2; } getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah : Gambar 6. 7 Hasil Contoh 8 6.4. Pernyataan do - while Pernyataan perulangan do - while merupakan bentuk perulangan yang melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan dibelakang. Bentuk umum perulangan do - while, sebagai berikut : Bentuk umum perulangan do - while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut: Contoh-9 /* ------------------ */ do pernyataan / perintah ; while ( syarat ); do { Pernyataan / perintah ; Pernyataan / perintah ; } while ( syarat ); Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 87 /* Program do - while */ /* ------------------ */ #include #include main() { int bil=2; clrscr(); do { printf(" %d ",bil); bil+=2; } while(bil<=10); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-9 diatas adalah : Gambar 6. 8 Hasil Contoh 9 6.5. Pernyataan break Pernyataan break telah dibahas pada pernyataan pengambilan keputusan switch. Pernyataan break ini berfungsi untuk keluar dari struktur switch. Selain itu pernyataan break berfungsi keluar dari perulangan ( for, while dan do-while ). Jika pernyataan break dikerjakan, maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah akhir dari badan perulangan ( loop ). Contoh-10 /* ------------------------------- */ /* Program do - while dengan break */ /* ------------------------------- */ #include #include main() { int bil = 1; clrscr(); do { Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 88 if (bil >= 6) break; printf(" %d ",bil); } while(bil++); getch(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-10 diatas adalah : Gambar 6. 9 Hasil Contoh 10 Contoh-11 /* ----------------------------- */ /* Perulangan FOR dengan break; */ /* ----------------------------- */ #include #include main(){int a=3, b=2, c=1, bil;clrscr();printf("Bil-A | Bil-B | Bil-C\n"); printf("-------------------------"); for(bil=1; bil<=10; ++bil) { a+=b; b+=c; c+=2; printf("\n%d \t| %d \t| %d",a, b, c); if(c==13) break; } getche(); } Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-11 diatas adalah : Modul Algoritma Pemrograman I Frieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 89 Gambar 5. 10 Hasil Contoh 11 6.6. Pernyataan continue Pernyataan continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke iterasi (proses) berikutnya pada loop yang sama, dengan kata lain mengembalikan proses yang sedang dilaksanakan ke-awal loop lagi, tanpa menjalankan sisa perintah dalam loop tersebut. Contoh-12 /* ----------------------------- */ /* Perulangan FOR dengan coninue */ /* ----------------------------- */ #include #include main(){int bil;clrscr();for(bil=1; bil<=10; ++bil){if(bil==6)continue;printf(" %d ",bil);}getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-12 diatas adalah :Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 90Gambar 6. 11 Hasil Contoh 126.7. TugasBuatlah beberapa program seperti petunjuk berikut :1. Bulatlah program untuk menghitung 10 deret bilangan genap denganhasilnya :2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 = 1102. Bulatlah program untuk menghitung 10 deret bilangan ganjil denganhasilnya :1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 = 1003. Bulatlah program untuk menghitung penjumlahan deret bilangan genapmembentuk segitiga siku dengan hasilnya :2 = 22 + 4 = 62 + 4 + 6 = 122 + 4 + 6 + 8 = 202 + 4 + 6 + 8 + 10 = 304. Bulatlah program untuk menghitung perkalian deret bilangan ganjilmembentuk segitiga siku dengan hasilnya :1 = 11 * 3 = 31 * 3 * 5 = 151 * 3 * 5 * 7 = 1051 * 3 * 5 * 7 * 9 = 9455. Bulatlah program untuk menghitung perkalian deret bilangan genapmembentuk segitiga siku terbalik dengan hasilnya :10 + 8 + 6 + 4 + 2 = 3010 + 8 + 6 + 4 = 2810 + 8 + 6 = 2410 + 8 = 1810 = 10---------- +110Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 91ArrayVariabel Larik atau lebih dikenal dengan ARRAY adalah Tipe terstrukturyang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. SuatuArray mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponendalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satudengan variabel yang lainnya.Variabel array dalam Borland C++, dapat digolongkan menjadi dua buah dimensi:• Array Berdimensi Satu.• Array Berdimensi Dua7.1. Array Berdimensi SatuSebelum digunakan, variabel array perlu dideklarasikan terlebih dahulu. Caramendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanyasaja diikuti oleh suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yangdisediakan.Bentuk Umum pendeklarasian array:Keterangan :• Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.• Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.Contoh Pendeklarasian Arrayfloat Nil_Akhir[6];Jumlah Elemen ArrayNama Variable ArrayTipe data elemen arraySuatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotakkotakkecil didalam kotak panjang tersebut.BORLAND C++7Tipe_Data Nama_Variabel[Ukuran]Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 92Elemen Arrayelemen1elemen2elemen3elemen4elemen5elemen60 1 2 3 4 5 Subcript/IndexARRAY NIL_AKHIRSubscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )7.1.1. Inisialisasi Array Berdimensi SatuInisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentukpendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };Contoh-1 /* ---------------------------------- *//* Inisialisasi Array Dimensi 1 *//* ---------------------------------- */#include #include main(){char hari[7][10]={"Minggu","Senin","Selasa","Rabu","Kamis","jum'at","Sabtu"};clrscr();getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:Gambar 7.1. Hasil Contoh-1Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 937.1.2. Mengakses Array Berdimensi SatuSuatu array, dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya.Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk :Contoh Nil_Akhir[3];Nil_Akhir[1];Nil_Akhir[0];Contoh-2 /* ---------------------------- *//* Program Array Satu Dimensi *//* ---------------------------- */#include#include#include#includemain(){int i;char nama[5][20];float nilai1[5];float nilai2[5];float hasil[5];clrscr();for(i=1;i<=2;i++){cout<<"Nama Siswa : "; gets(nama[i]);cout<<"Nilai MidTest : "; cin>>nilai1[i];cout<<"Nilai Final : "; cin>>nilai2[i];hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+ (nilai2[i] * 0.60);}cout<<"No. Nama Siswa Nilai Nilai ";cout<<" MidTest Final ";for(i=1;i<=2;i++){Nama_Array[Subscript/Index]Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 94}getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah:Gambar 7.2. Hasil Contoh-27.2. Array Berdimensi DuaArray dimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom, dimana indekspertama menunjukan baris dan indeks kedua menunjukan kolom. Array dimensi duadapat digunakan seperti pendatan penjualan, pendataan nilai dan lain sebagainya.Bentuk Umum pendeklarasian array :Keterangan:• Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.• Index-1 : Untuk menyatakan jumlah baris• Index-2 : Untuk menyatakan jumlah kolomContoh Pendeklarasian ArraySebagai contoh pendeklarasian yang akan kita gunakan adalah pengolahan datapenjualan, berikut dapat anda lihat pada tabel berikut :Data Penjualan PertahunNoTahun Penjualan2001 2002 20031 150 159 230Tipe_Data Nama_Variabel[index-1][index-2]Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 952 100 125 1503 210 125 156Jika anda lihat dari tabel 7.1 diatas maka dapat dituliskan kedalam array dimensi duaberikut:int data_jual[3][3];Jumlah KolomJumlah BarisNama ArrayTipe data elemen array7.2.1. Inisialisasi Array Berdimensi DuaInisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentukpendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut:Contoh-3 #include #include main(){char nama[2][3][10]={{"Pak","BU","Mas"},{"Andi","Budi","Carli"}};clrscr();getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah:Gambar 7.3. Hasil Contoh-37.2.23. Mengakses Array Berdimensi DuaSuatu array, dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya.Contoh pengaksesan dengan bentuk sebagai berikut:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 96Contoh-4 /* -------------------- *//* Array Dimensi 2 *//* -------------------- */#include#include#include#includemain(){int i, j;int data_jual[4][4];clrscr();for(i=1;i<=3;i++){for(j=1;j<=3;j++){cout<<"Jumlah Penjulan : ";cin>>data_jual[i][j];}}for(i=1;i<=3;i++) {for(j=1;j<=3;j++){cout<<" ";}}getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 97Gambar 7.4. Hasil Contoh-47.2.24. Sorting dalam C++a. Selection SortTehnik pengurutan dengan cara pemilihan elemen atau proses kerja denganmemilih elemen data terkecil untuk kemudian dibandingkan & ditukarkan denganelemen pada data awal, dst sampai seluruh elemen shg akan menghasilkan pola datayg telah disort.Prinsip kerja dari teknik ini adalah sbb :1. Pengecekan dimulai data ke-1 sampai dengan data ke-n2. Tentukan bilangan dengan Index terkecil dari data bilangan tersebut3. Tukar bilangan dengan Index terkecil tersebut dengan bilangan pertama ( I =1 ) dari data bilangan tersebut4. Lakukan langkah 2 dan 3 untuk bilangan berikutnya ( I= I+1 ) sampaididapatkan urutan yg optimal.Contoh-5 /* -------------------------------- *//* Selection sort dengan C++ *//* -------------------------------- */#include#includeint main() {int i, j, iMin;int n, Urut;int Tmp, code;int Arr[100];Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 98}}}Urut = Urut + 1;}printf("\nSetelah Pengurutan\n");for(i = 0; i < urut =" 1;for(i" i =" 0;" imin =" i;for(j" imin =" j;if(Arr[i]" tmp =" Arr[i];if(Arr[i]"> Arr[iMin]) {Arr[i] = Arr[iMin];Arr[iMin] = Tmp;}}}}Urut = Urut + 1;}printf("\nSetelah Pengurutan\n");for(i = 0; i < i =" 0;" imin =" i;for(j" imin =" j;if(Arr[i]" tmp =" Arr[i];if(Arr[i]"> Arr[iMin]) {Arr[i] = Arr[iMin];Arr[iMin] = Tmp;}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 99b. Buble SortPrinsip Kerja dari Bubble Sort adalah :1. Pengecekan mulai dari data ke-1 sampai data ke-n2. Bandingkan data ke-n dengan data sebelumnya (n-1)3. Jika lebih kecil maka pindahkan bilangan tersebut dengan bilangan yg adadidepannya ( sebelumnya ) satu persatu (n-1,n-2,n-3,....dst)4. Jika lebih besar maka tidak terjadi pemindahan5. Ulangi langkah 2 dan 3 s/d sort optimal.#include#includeint main() {int i, j, iMin;int n, Urut;int Tmp, code;int Arr[100];printf("\nInputkan banyak data yang akan diurutkan : ");scanf("%i", &n);for(i = 0; i < i =" 1;" j =" 0;"> Arr[j + 1]) {Tmp = Arr[j];Arr[j] = Arr[j + 1];Arr[j + 1] = Tmp;}}}printf("\nSetelah Pengurutan\n");for(i = 0; i < i =" data" i=" I+1" i =" 0;" i =" 1;" tmp =" Arr[i];j">= Tmp && j > 0) {Arr[j + 1] = Arr[j];j = j - 1;}if(Tmp >= Arr[j]) {Arr[j + 1] = Tmp;} else {Arr[j + 1] = Arr[j];Arr[j] = Tmp;}}printf("\nSetelah Pengurutan\n");for(i = 0; i <>Layar KeluaranGEROBAK FIRED CHICHEN-------------------------------------------------------------No. Jenis Harga Bayak JumlahPotong Satuan Beli Harga-------------------------------------------------------------... ....... .... .... Rp ....... ....... .... .... Rp ....------------------------------------------------------------Jumlah Bayar Rp ....Pajak 10% Rp ....Total Bayar Rp ....2. PT. STAY COOL, memberikan Honor tetap kepada karyawan kontraknyasebesar Rp. 700,000,- per bulan, dengan memperoleh tujangan-tunjangansebagai berikut:• Tunjangan JabatanGolongan Persentase1 5%2 10%3 15%• Honor Lembur Jumlah jam kerja normal dalam satu bulan sebanyak 240 JamKerja. Honor lembur diberikan jika jumlah jam kerja sebih dari 240 jam,Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 102maka kelebihkan jam kerja tersebut dikalikan dengan honor lembur perjamsebesar Rp. 2,500 untuk setiap kelebihan jam kerja dalam satu bulannya.• Tampilan yang diinginkan sebagai berikut :Layar Masukkan dan KeluaranProgram Hitung Honor Karyawan KontrakPT. STAY COOLMasukkan Jumlah Karyawan : ... Karyawan Ke - ... Nama Karyawan : ... Golongan (1/2/3) : ... Pendidikan (1=SMU/2=D3/3=S1) : ... Jumlah Jam Kerja : ... >PT. STAY COOL-------------------------------------------------------------------------------------------No. Nama TunjanganKaryawan ----------------- Honor PendapatanJabatan Pendidikan Lembur Pajak Bersih-------------------------------------------------------------------------------------------... ........ ..... ....... ..... ..... ........... ........ ..... ....... ..... ..... ........------------------------------------------------------------------------------------------Total Gaji yang dikeluarkan Rp. ........Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 103MacroDan File HeaderDidalam penyusunan suatu makro ada beberapa hal yang perlu dipelajariadalah:8.1. Preprocessor DirectivesPreprocessor directive merupakan suatu perintah yang termasuk kedalamprogram, tetapi bukanlah instruksi dari program itu sendiri, tetapi untukpreprocessor. Preprocessor ini dijalankan secara otomatis oleh kompiler, ketikadidalam proses penterjemahan (Compile) program berlangsung, didalamnyamembuat nilai pembuktian pertama dan menterjemahkan code program didalam kodeobjek. Didalam penggunaan preprocessor directive selalu dimulai dengan tanda : #Ada beberapa preprocessor directive, diantaranya adalah:8.1.1. # defineDigunakan untuk mendefinisikan suatu nilai tertentu kepada suatu namakonstanta. Bentuk umum dari preprocessor directive #define ini adalah:#define nama_konstanta teksContoh :Teks#define A 6Nama_KonstantaDalam pendeklarasian preprocessor directive #define, Nama_Konstantasebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf besar, guna untuk membedakannyadengan nama_variabel. Sedangkan Teks merupakan suatu nilai yang diberikan padanama_konstanta. Teks dapat berupa:• Numerik contoh: #define PI 3.14• Karakter contoh: #define HURUF ‘B’• String contoh: #define JABATAN “INSTRUCTOR”• Pernyataan contoh: #define CETAK (“Borland C++”)• Fungsi Sederhana contoh: #define LUAS_KUBUS (n*n)BORLAND C++8Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 104Setelah #define ditentukan didalam program cukup dituliskannama_konstantanya saja. # define akan mengganti semua nama konstanta tadidengan teksnya sebelum proses kompilasi dimulai.Contoh-1 /* ----------------------------------- *//* Program Penggunaan #define *//* ------------------------------------ */#include#include#include#define PI 3.141592#define L(n) PI*n*nmain(){clrscr();getche();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:Gambar 8.1 Hasil Contoh-1Contoh-2 /* ----------------------------------- *//* Program Penggunaan #define *//* ----------------------------------- */#include#include#include#define awal {#define akhir }#define mulai() main()#define cetak cout#define masuk cin#define hapus() clrscr()#define tahan() getch()#define LS_KUBUS (sisi*sisi)mulai()awalModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 105int sisi, ls_kubus;hapus();cetak<<"Masukkan Nilai Sisi Kubus = ";masuk>>sisi;ls_kubus = LS_KUBUS;tahan();akhirOutput yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah:Gambar 8.2. Hasil Contoh-210.1.2. # includePreprocessor #include telah dibahas pada bab sebelumnya, yaitu berfungsiuntuk memasukkan atau menyertakan file-file header kedalam program yang akandibuat. Dalam penulisan #include ada dua bentuk penulisan :#include "nama_file_header"atau#include Pada bentuk penulisan #include mempunyai arti yang berbeda, yaitu:• #include "nama_file_header"“Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directoriyang sedang aktif dan apa bila tidak ditemukan akan mencari pada directoridimana file header tersebut berada “.• #include “Pertama kali compiler akan mencari file header yang disebutkan pada directoriyang ada file headernya, kecuali pada directori yang sedang aktif.10.1.3. # if - #endifPreprocessor #if - #endif digunakan untuk mengkompilasi jika pernyataankondisi pada #if bernilai benar, jika tidak maka, diabaikan. Pernyataan kondisiberupa ekspresi konstanta yang dideklarasikan dengan #define.Benuk Penulisan #if ekspresi-konstantapenyataan;#endifModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 106Contoh-3 /***********************Penggunaan #if - #endif***********************/#include #include #define N 4main(){#if N > 0printf("Lebih Besar dari Nol");#endifgetch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah:Gambar 8.3. Hasil Contoh-310.1.4. # if - #else - #endifPreprocessor #if - #else -#endif digunakan untuk mengkompilasi jikapernyataan kondisi pada #if bernilai benar, jika #if bernilai salah maka, pernyataan#else dikompilasi. Pernyataan kondisi berupa ekspresi konstanta yang dideklarasikandengan #define.Benuk Penulisan #if ekspresi-konstantaPenyataan-1;#elsePenyataan-2;#endifContoh-4 /******************************Penggunaan #if - #else - #endif******************************/#define N -4main(){#if N > 0printf("Lebih Besar dari Nol");#elseprintf("Lebih Kecil dari Nol");#endif}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 107Hasil dari program contoh-4 diatas adalah:Gambar 8.4. Hasil Contoh-410.1.5. # elifPreprocessor #elif digunakan untuk mengkompilasi dari pernyataanbertingkat. Dalam hal ini #elif sama halnya seperti #elseif, merupakan kombinasidari #if dan #else. Perintah dijalankan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan,Hasil hanya dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan yang benar. Bentuk #elifdiikuti oleh ekspresi-konstanta.Benuk Penulisan #if ekspresi-konstanta-1Penyataan-1;#elif ekspresi-konstanta-2Penyataan-2;# elif ekspresi-konstanta-nPenyataan-n;#endifContoh-5 /*****************Penggunaan #elif******************/#define N 12main(){#if N > 10printf("Lebih Besar dari Sepuluh");#elif N == 10printf("Sama Dengan Sepuluh ");#else N <>200#undef LEBAR_MAKS //--> menghilangkan LEBAR_MAKS#define LEBAR_MAKS 200#undef LEBAR_MAKS //--> menghilangkan LEBAR_MAKS#define LEBAR_MAKS 50#else#undef LEBAR_MAKS //--> menghilangkan LEBAR_MAKS#define LEBAR_MAKS 50#endifmain(){char str[LEBAR_MAKS];}Hasil dari program contoh-6 diatas adalah:Gambar 8.6. Hasil Contoh-610.1.7. # ifdef - # ifndefPreprocessor #ifdef dan #ifendef memberikan bagian dari program yang akandikompile, hal ini dapat dilakukan jika sudah konstanta didefiniskan pada bagian#define, hal ini merupakan parameter yang khusus yang harus terdefinisi.Benuk umum penulisan sebagai berikut:#ifdefnama-konstanta pernyataan;#endifPenjelasan: Jika nama-konstanta terdefinisi maka, pernyataan akan dijalankan, jikanama-konstanta tidak terdefinisi maka, pernyataan akan diabaikan.Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 109Contoh-7 //--> Penggunaan #ifdef dan #ifndef#include#define ANAK1 "ILHAM"#define ANAK2 "HADIANSYAH"main(){#ifdef ANAK1#else#ifndef ANAK2cout<<" pergi Kesekolah";#else#endif#endifgetche();}Hasil dari program contoh-7 diatas adalah:Gambar 8.7. Hasil Contoh-710.2. Pembuatan File HeaderFile Header adalah suatu file dengan akhiran .h . File ini sebenarnya berisikandeklarasi fungsi dan definisi konstanta. Selain file-file header standar yangdisediakan oleh C++, kita dapat juga membuat file header sediri, dengan cara yangsama seperti membuat file editor. Yang harus diperhatikan pada saat menyimpan fileheader yang telah dibuat harus digunakan akhiran .h .Berikut contoh file header standar yang disediakan oleh Borland C++./* types.hTypes for dealing with time.Copyright (c) Borland International 1987,1988All Rights Reserved.*/#ifndef TIME_T#define TIME_Ttypedef long time_t;#endifModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 110Sebagai latihan berikut ini akan dibuatkan suatu file header sendiri yang akandigunakan pada file editor.Buatlah program file heder dibawah ini, kemudian simpan dengan nama : atur.h,pada folder kerja anda folder include.Contoh-8 /* atur.hcontoh pembuatan file header untukpengaturan.Copyright (c) Frieyadie 2001All Rights Reserved.*/#define awal {#define akhir }#define mulai() main()#define cetak cout#define tampil cprintf#define masuk scanf#define hapus() clrscr()#define jika if#define warna textcolor#define tahan getche()Setelah disimpan pada direktori C:\BC5\INCLUDE\... , selanjutnya Compile fileatur.h.Buatlah program dibawah ini, kemudian gunakan file header yang sudah anda buatdan simpan dengan nama : sendiri.cppContoh-9 /* ---------------------------------- *//* program dengan file header sendiri *//* ---------------------------------- */#include#include#include#include"atur.h"mulai()awalint a, b, c;hapus();warna(4);tampil("\nPROGRAM PENJUMLAHAN\n");cout<<"Masukkan Nilai A = ";cin>>a;cout<<"Masukkan Nilai B = ";cin>>b;c=a+b;clrscr();nama = "Visual C++";getch();}Pada program diatas, terdapat kesalahan dan tidak dapat dijalankan, penyebabnyapada pernyataan nama = "Borland C++";. Karena variabel nama, merupakanpointer konstanta, yaitu tidak dapat diubah-ubah. Pesan Kesalahan Yang Tampiladalah:Cannot modify a const objectError Message yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:Gambar 9.3 Error Message Contoh-19.3. Deklarasi Pointer Pada VariabelKarena keakhlian dari pointer untuk menunjuk secara langsung kesuatu nilai,memeriksa satu persatu data yang memiliki pointer pada saat variabel tersebutpertama kali dideklarasikan.Bentuk penulisan:Contoh-2 //-------------------------------////Penggunaan Pointer Dereference ////-------------------------------//#include#include#includemain(){int ilham, amir, *raka;clrscr();ilham = 75;amir = ilham;tipe_data *nama_variabel;Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 115raka = &ilham;getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah:Gambar 9.4 Hasil Contoh-2Contoh-3 //-----------------------------////Penggunaan Pointer Reference ////-----------------------------//#include#include#includemain(){int ilham, *raka, rafli;clrscr();ilham = 75;raka = &ilham;rafli = *raka;getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah:Gambar 9.5 Hasil Contoh-3Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 1168.4. Pointer Pada PointerTidak terbatas menunjuk alamat dari suatu variabel, pointer dapat pulamenunjuk ke pointer lainnya. Didalam pendeklarasianya, hanya menambahkanpointer reference ( * ) pada variabel yang akan ditunjuk.Sebagai contoh :char ilham;char *raka; //pointer ke variabelchar **amir; //pointer pada pointerilham = '75';raka = &ilham;amir = &raka;Gambar 9.7 Diagram Pengunaan Pointer Pada PointerContoh-5 // -----------------------------////Penggunaan Pointer to Pointer ////------------------------------//#include#include#includemain(){int ilham;int *raka; //pointer ke variabelint **amir; //pointer pada pointerclrscr();ilham = 75;//-> Penugasan Ke Alamat Memoriraka = &ilham;amir = &raka;cout<<"Nilai RAKA Hasil Mengakses ILHAM = ";cout<<"Nilai AMIR Hasil Mengakses ILHAM = ";getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 117Gambar 9.8 Hasil Contoh-58.5. Pointer pada ArrayKonsep Array diantaranya adalah banyak loncatan dari pointer satu ke pointeryang lain. karena secara internal array juga menyatakan alamat, yaitu pengenal arraysama dengan alamat pada elemen pertama, pada array. Sebagai contoh sederhanadapat anda lihat pada contoh program berikut:Contoh-6 //------------------------------////Penggunaan Pointer to Array ////------------------------------//#include#include#includemain(){int i;int nilai[5];int *ptrnilai;ptrnilai = nilai;for(i=1;i<=5;i++){cout<<"Masukan Nilai Pertama = ";cin>>nilai[i];}cout<<"Hasil Pengaksesan Elemen Array Lewat";cout<<"Pointer";for(i=1;i<=5;i++){cout<<", Menempati Alamat Memori = ";cout<<&ptrnilai[i];}getche();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 118Gambar 9.9 Hasil Contoh-69.6. Pointer pada StringPointer pada string dapat anda lihat pada contoh program berikut:Contoh-7 /* ------------------- *//* Pointer pada String *//* ------------------- */#include #include main(){char band_metal[] = "SEPULTURA";char *band_punk = "RANCID";band_punk+=3; //menambah nilai penunjuk / pointergetche();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah:Gambar 9.10 Hasil Contoh-7Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 119Pada program diatas, terdapat perubahan nilai pointer band_punk , yang di tunjukkanoleh penambahan nilai pointer pada band_punk+=3, secara default, pembacaandilakukan mulai dari pointer pertama, karena sudah terjadi penambahan dengan 3,maka pembacaan berpindah ke alamat ke.4, sehingga tercetak kata CID.1 2 3 4 5 6R A N C I D \0Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 120FungsiFungsi (Function) merupakan blok dari kode yang dirancang untukmelaksanakan tugas khusus. Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk:- Mengurangi pengulangan penulisan program yang berulangan atau sama.- Program menjadi lebih terstruktur, sehingga mudah dipahami dan dapat lebihdikembangkan.Fungsi-fungsi yang sudah kita kenal sebelumnya adalah fungsi main(), yangbersifat mutlak, karena fungsi ini program akan dimulai, sebagai contoh yang lainnyafungsi printf(), cout() yang mempunyai tugas untuk menampilkan informasi atau datakelayar dan masih banyak lainnya.10.1. Struktur FungsiSebuah fungsi sederhana mempunyai bentuk penulisan sebagai berikut:nama_fungsi(argumen){… pernyataan / perintah;… pernyataan / perintah;… pernyataan / perintah;}Keterangan:- Nama fungsi, boleh dituliskan secara bebas dengan ketentuan, tidak menggunakanspasi dan nama-nama fungsi yang mempunyai arti sendiri.- Argumen, diletakan diantara tanda kurung “( )” yang terletak dibelakang namafungsi. Argumen boleh diisi dengan suatu data atau dibiarkan kosong.- Pernyataan / perintah, diletakan diantara tanda kurung ‘{ }’.Pada pemanggilan sebuah fungsi, cukup dengan menuliskan nama fungsinya.Contoh pembuatan fungsi sederhanaContoh-1 /* pembuatan fungsi garis() */#include#include#includeBORLAND C++10Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 121garis(){printf("\n----------------------\n");}/* program utama */main(){clrscr();garis(); //memanggil fungsi garisgaris(); //memanggil fungsi garisgetche();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah:Gambar 10.1. Hasil Contoh-110.2. Prototipe dan Parameter FungsiPrototipe merupakan uraian dari blok fungsi yang dapat digunakan untukmendeklarasikan ke kompiler mengenai:• Tipe data keluaran dari fungsi.• Jumlah parameter yang digunakan• Tipe data dari masing-masing parameter yang digunakan.Prototipe fungsi dituliskan di atas blok program utama dan diakhiri dengantanda qualifier titik koma ( ; ), sedangkan blok program fungsi yang mengandungperintah-perintah atau pernyataan-pernyataan dari program berada di bawah blokprogram utama yang memiliki keuntungan sebagai berikut:• Kompiler akan melakukan konversi antara tipe parameter dalam definisi danparameter fungsi.• Jika jumlah parameter yang digunakan dalam definisi fungsi dan pada saatpemanggilan fungsi berbeda atau tidak sama, maka akan menunjukkan kesalahan.Sedangkan yang dimaksud dengan parameter pada fungsi adalah suatupendefinisian nilai-nilai dari objek-objek yang dideklarasikan pada bagian argumendi fungsi. Nilai-nilai pada objek-objek tersebut didapat dari variabel-variabel yangbarada pada program utama.Terdapat dua macam para parameter fungsi, yaitu :• Parameter formal adalah variabel yang terdapat pada daftar parameter yangberada didalam definisi fungsi.Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 122• Parameter Aktual adalah variabel yang digunakan pada pemanggilan suatufungsi.Bentuk penulisan Parameter Formal dan Parameter Aktual.Contoh penggunaan prototipe fungsi dan parameter fungsi sebagai berikut:Contoh-2 //Penggunaan Prototipe pada Fungsi#include #include #include //untuk strcpychar coment (char ket[30],int n); //prototipe fungsimain(){char lagi,c[30];int i;atas:clrscr();{cout<<"Masukkan nilai = ";cin>>i;coment(c,i); //paramater formalcout<<"\n\nIngin input lagi [Y/T]: ";cin>>lagi;}if (lagi=='Y' || lagi=='y')goto atas;elsegetch();}//blok program fungsi dengan parameter aktualchar coment (char ket[30],int n){int a;a=n%2;if (a==1)main(){…..total(a, b);…..}parameter aktualparameter formalfloat total( int x, int y){…...}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 123strcpy(ket,"---Bilangan Ganjil---");elsestrcpy(ket,"---Bilangan Genap---");}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah:Gambar 10.2. Hasil Contoh-2Di dalam bahasa C++ ada dua cara untuk melewatkan nilai-nilai parameter kedalam fungsi dari nilai-nilai variabel, yaitu:10.2.1. Pemanggilan dengan nilai ( Call by Value )Pada pemanggilan dengan nilai yaitu nilai dari parameter aktual akandimasukkan ke parameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual tidak dapatberubah, walaupun nilai dari parameter formal berubah. Berikut contoh pemanggilandengan nilai dapat dilihat pada contoh berikut:Contoh-3 /* ------------------------ *//* Penggunaan Call By Value *//* Program Tambah Nilai *//* ------------------------ */#include#include#includetambah(int m, int n);main(){int a, b;a = 5;b = 9;clrscr();cout<<"Nilai Sebelum Fungsi Digunakan ";cout<<"\nc = "<<*c<<" d = "<<*d;}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah:Gambar 10.4. Hasil Contoh-410.3. Pernyataan return().Digunakan untuk mengirimkan nilai atau nilai dari suatu fungsi kepada fungsiyang lain yang memanggilnya. Pernyataan return() diikuti oleh argumen yangberupa nilai yang akan dikirimkan. Syarat utama dalam pembuatan fungsi returnadalah nama fungsi yang dapat mengembalikan nilai, dikarenakan nilai hasil dariparameter formal akan disimpan pada nama fungsi. Contoh pemakaian pernyataanreturn() dapat dilihat pada contoh berikut:Contoh-5 /* Pernyataan Return pd Fungsi */#include #include #include float luas (int r)//fungsi luas lingkaran{return(3.14*r*r);}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 126float kel (int r)//fungsi kel lingkaran{return(3.14*2*r);}main(){int j;clrscr();cout<<"Masukkan Jari-jari = ";cin>>j;getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah:Gambar 10.5. Hasil Contoh-510.4. Jenis VariabelJenis Variabel pada C++ ini sangat berguna didalam penulisan suatu fungsiagar penggunaan didalam penggunaan suatu variabel tidak salah. Terdapat beberapajenis variabel yaitu:• Variabel Lokal.• Variabel Eksternal atau Global.• Variabel Statis.10.4.1. Variabel LokalVariabel Lokal adalah variabel yang dideklarasikan didalam fungsi dan hanyadikenal oleh fungsi yang bersangkutan. Variabel lokal biasa disebut dengan VariabelOtomatis.Contoh-6 /* -------------- *//* Variabel Lokal *//* -------------- */#includeModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 127#include#includelokal();main(){int a = 15;clrscr();lokal();getch();}lokal(){int a = 10;}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah:Gambar 10.6. Hasil Contoh-610.4.2. Variabel EksternalVariabel Eksternal adalah variabel yang dideklarasikan diluar fungsi yangbersifat global yang artinya dapat digunakan bersama-sama tanpa harusdideklarasikan berulang-ulang. Untuk pendeklarasian variabel ekternal ini, diluardari fungsi main(), yang selama ini pendeklarasian variabel selalu didalam fungsimain().Contoh-7 /* ------------------------------ *//* Variabel Eksternal atau Global *//* ------------------------------ */#includeModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 128#include#includeint a = 6; //--> deklarasi variabel eksternalvoid lokal();void main(){clrscr();lokal(); //--> pemanggilan fungsi localcout<<"\nNilai Setelah penggilan fungsi local() = ";getch();}void lokal(){a+=10;}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-7 diatas adalah:Gambar 10.7. Hasil Contoh-710.4.3. Variabel StatisVariabel Statis dapat berupa variabel local atau variabel eksternal Sifat variabelstatis ini mempunyai sifat antar lain.• Jika variabel statis bersifat local, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempatvariabel dideklarasikan.• Jika variabel statis bersifat eksternal, maka variabel dapat dipergunakan olehsemua fungsi yang terletak pada file yang sama ditempat variabel statisdideklarasikan.• Jika tidak ada inisialisasi oleh pemrograman secara otomatis akan diberikan nilaiawal nol.Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 129Suatu variabel statis diperoleh dengan menambahkan kata-kunci staticdidepan penentu tipe data variabel.Contoh-8 /* -------------------------- *//* Penggunaan Variabel Statis *//* -------------------------- */#include#include#includewalah(); //--> prototipe fungsi walahmain(){int k = 5;clrscr();walah();walah();getch();}walah(){static int k; // --> deklarasi variabel statisk += 4;}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-8 diatas adalah :Gambar 10.8. Hasil Contoh-8Hal ini terlihat bahwa :• Pada pada prototipe fungsi walah() tidak tedapat nilai awal,maka secara otomatis variabel k = 0.• Pada pemanggilan fungsi walah() pertama, tercetak nilaivariabel k = 4, didapat dari k=0+4.• Pada pemanggilan fungsi walah() kedua, tercetak nilaivariabel k = 8, didapat dari k=4+4, karena nilai k yangterbaru adalah 4.• Pada pencetakan k didalam fungsi main(), adalah 5, karenavariabel k, didalam fungsi main() bersifat lokal.Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 13010.5. Fungsi inlineFungsi inline ( inline function ) digunakan untuk mengurangi lambatnyaeksekusi program dan mempercepat eksekusi program terutama pada program yangsering menggunakan atau memanggil fungsi yang berlebih. terutama programprogramyang menggunakan pernyataan perulangan proses seperti for, while dan do– while. Inline function dideklarasikan dengan menambahkan kata kunci inlinedidepan tipe data.Contoh-9 /* -------------------------- *//* Penggunaan inlide function *//* -------------------------- */#include#include#includeinline int kali(int i, int j){return(i * j);}main(){int k;clrscr();for(k = 1; k <>Besar harga yang harus dibayarkan Rp. ………<>2. Buatlah program untuk menghitung konversi dari derajat fahrenheit ke celciusPetunjuk : Gunakan Function Overloading. Buatlah 3 (tiga) buah fungsi untuk dioverloading, dengan variabel untukmasing-masing fungsi berbeda-beda.• Untuk fungsi pertama variabel yang digunakan adalah double• Untuk fungsi pertama variabel yang digunakan adalah float• Untuk fungsi pertama variabel yang digunakan adalah integer Rumus konversi yang digunakan adalahc = (f - 32.0) * 5 / 9;Contoh :Jika nilai Fahrenheit = 100c = (100 - 32) * 5 / 9;c = (68) * 5 / 9;c = 37,7778Hasil keluaran yang diinginkan :Pemanggilan dengan tipe data doubleProses dengan tipe data double100 sama dengan 37.7778Pemanggilan dengan tipe data floatProses dengan tipe data float100 sama dengan 37.7778Pemanggilan dengan tipe data integerProses dengan tipe data integer100 sama dengan 373. Buatlah program untuk menghitung jumlah pembayaran pada perpustakaan"Kecil-Kecilan". Mempunyai ketentuan sebagai berikut:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 134Kode Jenis Buku Jenis Buku Tarif BukuC CerPen ( Kumpulan Cerita Pendek ) 500K Komik 700N Novel 1000Petunjuk Proses :• Buatlah Fungsi Tarif untuk menentukan terif penyewaan• Gunakan Pernyataan If – ElseTampilan Masukan yang diinginkan:Perpustakaan ".Kecil-Kecilan".----------------------------Nama Penyewa Buku : .... Kode Buku [C/K/N] : .... Banyak Pinjam : .... Tampilan Keluaran yang diinginkan:Tarif Sewa Rp. .... Jenis Buku : ...... <>Penyewa dengan Nama ..... Jumlah Bayar Penyewaan Sebesar Rp. ..... BORLAND C++11Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 135StructureStruktur digunakan untuk mengelompokan sejumlah data yang mempunyaitipe data yang berbeda. Variabel-variabel yang membentuk sebuah strukturdinamakan elemen struktur. Struktur sama seperti Record di dalam BahasaPemrograman Pascal11.1. Deklarasi StructureStructure dapat deklarasikan seperti berikut:atauContoh struct mahasiswa structDeklarasi { {char nim[5]; char nim[5];char nama[15]; atau char nama[15];float nilai; float nilai;} ; }mahasiswa;struct nama_tipe_struktur{elemen_struktur;..........};struct{elemen_struktur;..........} nama_tipe_struktur;Hal yang perlu di perhatikan :• Penulisan nama Structure jika mengikuti bentuk umumpertama, penggunaan nama structure-nya tidak bisa langsungdi gunakan, karena secara otomatis menjadi sebuah tipe data.Dan penggunaannya harus menggunakan objek/namavariabel yang menggunakan dari nama structure itu sendiri• Penulisan nama Structure dengan mengikuti bentuk umumkedua, maka penggunaan nama structure-nya bisa langsungModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 136Contoh-1a /* ---------------------------- *//* Program Penggunaan structure *//* Nama File : struct1.cpp *//* ---------------------------- */#include#include#includemain(){struct{char nim[5];char nama[15];} mahasiswa;clrscr();cout<<"masukan NIM = ";cin>>mahasiswa.nim;cout<<"masukan Nama = ";cin>>mahasiswa.nama;cout<<"masukan Nilai Akhir = ";cin>>mahasiswa.nilai;cout<<"\n\nData Yang di Inputkan adalah : \n\n";getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah :Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 137Gambar 11.1. Hasil Contoh 1bBandingkanlah Contoh-1a dengan Contoh-1b berikut ini.Adakah perbedaannya ?Contoh-1b /* ---------------------------- *//* Program Penggunaan structure *//* Nama File : struct2.cpp *//* ---------------------------- */#include#include#includemain(){struct data{char nim[10],nama[15];int nilai;};clrscr();data mahasiswa;cout<<"masukan NIM : ";cin>>mahasiswa.nim;cout<<"masukan NAMA : ";cin>>mahasiswa.nama;cout<<"masukan NILAI AKHIR : ";cin>>mahasiswa.nilai;getch();}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah :Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 138Gambar 11.1b. Hasil Contoh 1b11.2. Structure dengan Array dan FunctionPenggunaan Array sering dikaitkan dengan Structure, sehingga membentukArray dari Structure. Berikut bentuk deklarasi array struktur:Suatu elemen-elemen dari suatu Struktur dapat dikirimkan ke dalam suatufunction dengan cara yang sama seperti mengirimkan suatu variabel sederhana kedalam suatu function.Berikut contoh sederhana yang anda dapat lihat pada contoh program berikut:Contoh-2 /* ------------------------------------------ *//* Program Penggunaan structure pada function *//* Nama File : struct4.cpp *//* ------------------------------------------ */#include#include#includechar ket(float n);main(){int i, j=1, k=1;struct{char nim[5];char nama[15];float nilai;} mhs[5];clrscr();struct{elemen_struktur;} nama_tipe_struktur[jml_index];Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 139{cout<<"masukan NIM = "; cin>>mhs[i].nim;cout<<"masukan Nama = "; cin>>mhs[i].nama;cout<<"masukan Nilai Akhir = "; cin>>mhs[i].nilai;}clrscr();{cout<<"Keterangan yang didapat = ";}getch();}char ket(float n){if(n > 65)return 'L';elsereturn 'G';}Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah :Gambar 11.2. Hasil Contoh 2Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 14011.3. LatihanKerjakan tugas-tugas dibawah ini sesuai dengan petunjuk dan ketentuan pengerjaanyang telah diberikan :1. Buatlah program untuk menghitung nilai Hasil dari nilai UTS, UAS danmenampilkan nilai huruf yang akan didapat.Ketentuan : Masukan banyak data yang diinginkan untuk menentukan banyak data yangakan diproses. Buatlah sebuah function untuk menghitung nilai HasilNilai Hasil = (Nilai UAS * 40%) + (Nilai UTS * 60%)• Jika Nilai Huruf = A, maka Nilai Hasil >= 80• Jika Nilai Huruf = B, maka Nilai Hasil >= 70• Jika Nilai Huruf = C, maka Nilai Hasil >= 56• Jika Nilai Huruf = D, maka Nilai Hasil >= 47• Jika Nilai Huruf = E, maka Nilai Hasil < nis =" ">>sekolah.nis;cout<<" Input Nama Siswa = ";cin>>sekolah.nama;cout<<" Input Nilai Akhir = ";cin>>sekolah.nilai;clrscr();garis();getch();}Output yang dihasilkan dari program contoh-1 di atas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 144Gambar 12.1 Hasil Contoh-1 (Layar Input)Gambar 12.2 Hasil Contoh-1 (Layar Output)B. Private pada KelasPrivate digunakan pada kelas untuk memproteksi anggota-anggota tertentunya agartidak dapat diakses dari luar kelas secara langsung.Contoh-2 //Penggunaan private pada class#include #include #define pi 3.14class tabung{private :int j,t;float v,k;public :tabung();void keluaran();};void main(){clrscr();tabung s;s.keluaran();Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 145getch();}tabung :: tabung(){cout<<" Masukan Jari-jari = ";cin>>j;cout<<" Masukan Tinggi = ";cin>>t;v=(pi*j*j)*t;k=(2*(pi*2*j))+t;}void tabung :: keluaran(){}Output yang dihasilkan dari program contoh-2 di atas adalah:Gambar 12.3 Hasil Contoh-212.2. KonstruktorKonstruktor (constructor) merupakan suatu fungsi dari anggota suatu kelasyang memiliki nama yang sama dengan nama kelas fungsi itu berada.Konstruktor ini digunakan untuk mengalokasikan ruang untuk suatu objek dan untukmemberikan nilai awal.Berikut contoh pendeklarasian suatu konstruktor di dalam sebuah kelas:class hitung{private:int a;int b;public:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 146int inta();int intb();hitung(int mudah); //deklarasi constructor};Contoh-3 //Konstruktor#include #include class bilangan{private :int bulat;double nyata;public :bilangan(); //konstruktorvoid info();};void main(){clrscr();bilangan a;a.info();bilangan b;b.info();getch();}bilangan :: bilangan(){bulat = 5.2;nyata = 3.6;}void bilangan :: info(){}Output yang dihasilkan dari program contoh-3 di atas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 147Gambar 12.4 Hasil Contoh-312.3. DestruktorDestruktor merupakan suatu fungsi anggota yang dijalankan secara otomatismanakala suatu objek akan terbebas dari memori karena lingkup keberadaannya telahmenyelesaikan tugasnya.Destruktor harus mempunyai nama yang sama dengan kelas dan diawalikarakter tilde(~) atau karakter tak terhingga.Destruktor digunakan secara khusus manakala suatu objek menggunakanmemori dinamis selama keberadaannya dan kemudian melepaskan memori itusetelah tidak menggunakannya lagi.Contoh-4 //Destruktor#include #include #include class motor{private :char *merk;float cc_mesin; long harga;public :motor(char *nama, float cc, long hrg);//konstruktor~motor();//destruktorvoid keterangan();};void main(){clrscr();motor sport("Honda CBR",500,30500000);motor matic("Honda Vario",125,14500000);sport.keterangan();matic.keterangan();Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 148getch();}motor :: motor(char *nama, float cc, long hrg){merk = new char[25];//merubah data karakter menjadi stringstrcpy(merk,nama);cc_mesin=cc;harga=hrg;}motor :: ~motor(){delete [] merk;//menghapus memori karakter pd merk}void motor :: keterangan(){}Output yang dihasilkan dari program contoh-4 di atas adalah:Gambar 12.5 Hasil Contoh-412.4. Array pada KelasAnggota dari suatu kelas dapat pula berupa array. Berikut ini contoh anggotadari suatu kelas yang berupa array.Contoh-5 //Class dg Array & Fungsi#include Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 149#include class kerja{public :char nik[10],nm[25];int jam; double total;float lembur(int l);};main(){int x,y,a=1,b=1;double grand=0;kerja kary[15];>y;for(x=0;x{cout<<" NIK :";cin>>kary[x].nik;cout<<" Nama Karyawan :";cin>>kary[x].nm;cout<<" Jumlah Jam :";cin>>kary[x].jam;}clrscr();gotoxy(14,3);cout<<"Daftar Gaji Mingguan\n";gotoxy(16,4);cout<<"Karyawan Honorer\n";cout<<" -------------------------------------------------\n"<<" No. NIK Nama Jumlah Upah Total\n"<<" Karyawan Jam Lembur Gaji\n"<<" -------------------------------------------------\n";for(x=0;x{kary[x].total=(40*20000)+kary[x].lembur(kary[x].jam);grand=grand+kary[x].total;}cout<<" -------------------------------------------------\n";cout<<" Total Keseluruhan Karyawan :";getch();}float kerja::lembur(int l){if (l>40)return(l-40)*30000;Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 150elsereturn 0;}Output yang dihasilkan dari program contoh-5 di atas adalah:Gambar 12.6 Hasil Contoh-5 (Layar Input)Gambar 12.7 Hasil Contoh-5 (Layar Output)12.5. Karakterisitk OOPDi dalam penggunaan konsep pemrograman yang berbasis objek atau yangdisebut Object Oriented Pemrograman (OOP), haruslah memiliki karakteirstik.Adapun karakteristik tersebut adalah memiliki sifat turunan atau pewarisan(Inheritance), satu nama memiliki banayak sifat atau perilaku (Polymorphism),pembungkusan sifat dari objek yang berbeda (Encapsulation). Berikut akandijelaskan karakteristik OOP tersebut:12.5.1. InheritanceInheritance memungkinkan programmer untuk "menurunkan" sebuah classmenjadi class lain yang lebih spesifik dan memiliki fungsi yang lebih komplit.Inheritance merepresentasikan hubungan "seperti" atau "sejenis" (a kind of). SebagaiModul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 151contoh, sebuah perahu motor adalah seperti perahu namun dengan kemampuan lebih,yakni memiliki motor. Contoh lain adalah kendaraan jenis mobil (sebagai superclass) dan memiliki tipe sport (sebagai subclass), bila digabung menjadi mobil sport.Ketika kita menurunkan sebuah class dari class yang lain, class yang baruakan mewarisi semua attribute dan method dari class yang sudah ada. Class yangsudah ada disebut dengan base class atau super class atau parent class dan classyang baru disebut dengan derived class atau subclass, atau child class. Denganinheritance, kita dapat men daur ulang program kita atau bahkan men daur ulangprogram orang lain agar sesuai dengan kebutuhan kita.Tanpa inheritance, kelas merupakan sebuah unit yang berdiri sendiri.Inheritance akan membentuk suatu konsep dimana jika konsep yang diatas berubahmaka perubahan akan juga berlaku pada yang ada dibawahnya. Inherate sangat miripdengan hubungan orang tua dengan anak. Manakala suatu kelas menerima warisan,semua anggota data dan fungsi juga akan menerima warisan, walalupun tidaksemuanya akan dapat di akses oleh anggota fungsi dari kelas.Di dalam C++ penentuan akses pada inheritance ada tiga macam, yaitu :1. PublicPenentuan akses berbasis public menyebabkan anggota dari public dari sebuahkelas utama akan menjadi anggota public kelas turunan dan menyebabkan jugaanggota protect kelas utama menjadi anggota protect kelas turunan, namun untukanggota kelas private tetap pada private kelas utama.2. PrivatePenentu akses berbasis private menyebabkan anggota dari anggota public darikelas utama akan menjadi anggota protect kelas turunan, dan menyebabkananggota dari kelas utama menjadi anggota protect kelas turunan, namun untukanggota kelas private tetap pada private kelas utama.3. ProtectedPenentu akses berbasis protect menyebabkan anggota dari anggota protect danpublic dari kelas utama akan menjadi anggota private dari kelas turunan.Anggota private dari kelas utama selalu menjadi anggota private kelas utama.Pada waktu mendeklarasikan suatu kelas, anda dapat menandai bahwa suatukelas berasal dari mana, yaitu dengan tanda titik dua (:) setelah nama kelas, tipeasalnya bias berupa public atau yang lainnya dan dari kelas mana berasal. Berikutpenulisan sintaksisnya:Class kucing_besar : Public predatorContoh-6 //pengunaan inheritance#include #include enum KETURUNAN { PUMA, TUTUL, SINGA, MACAN };class Predator{public:// constructorsPredator():Usianya(10), Bobotnya(5){}~Predator() {}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 152//accessorsint Umurnya() const {return Usianya; }void SetUmur (int Umur) { Usianya = Umur; }int Beratnya () const { return Bobotnya; }void SetBerat(int Berat) { Bobotnya=Berat; }// method lainnyavoid Meraung() const { cout<< "Meraung ... suaraPredator!\n";}void Tidur() const {cout<< "ssshhh… Predator Tidur.\n";}protected:int Usianya;int Bobotnya;};class Kucing_besar : public Predator{public://constructorsKucing_besar () : Keturunannya (SINGA) {}~Kucing_besar() {}//AccessorsKETURUNAN DptKeturunan() const {return Keturunannya; }void setKeturunan(KETURUNAN keturunan) {Keturunannya = keturunan; }//other methodsvoid Melompat() { cout<<" Melompat ...\n"; }void Berburu() { cout<<" Berburu ... ingin makan \n"; }private:KETURUNAN Keturunannya;};int main(){Kucing_besar Sibelang;Sibelang.Meraung();Sibelang.Berburu();cout<<" Tahun Usianya \n";getch();}Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 153Output yang dihasilkan dari program contoh-6 di atas adalah:Gambar 12.7 Hasil Contoh-612.5.2. PolymorphismPolymorphisms adalah kemampuan 2 buah object yang berbeda untukmerespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik. Contoh, sayamelatih lumba-lumba saya dengan perintah untuk meloncat dan juga saya melatihburung untuk merespon perintah saya untuk berkicau. Saya lakukan latihan untukmerespon kepada mereka dengan perintah lisan. Melalui polymorphism saya tahubahwa anjing dan burung akan merespon dengan gonggongan atau kicauan.Dengan cara dan kemampuan seperti ini, jenis akses tertentu dapatditerapakan dengan berbagai cara oleh objek-objek yang memiliki tipe yang berbedaatau memiliki banyak bentuk. Fungsi virtual merupakan dasar dari polymorphismyang berkerja hanya dengan pointer-pointer dan referensi dan hanyamendeklarasikan method sebagai virtual.Adapun aturan dari virtual function sebagai berikut:1. Virtual function harus anggota class.2. Anggota class bukan anggota yang bersifat statis.3. Anggota class dapat diakses dengan pointer objek.4. Virtual function tidak dapat memiliki virtual constructor, akan tetapi dapatberupa virtual destructor.Contoh-7 //Penggunaan Polymorphism#include #include class HewanPeliharaan{public:void lucu(){}virtual void makan()// anggota class{}};class Jinak : public HewanPeliharaan{Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 154public:void lucu(){}virtual void makan(){}};class Kucing : public Jinak{public:void lucu(){}virtual void makan(){}};void main(){//definisi Objek Jinak dan Kucing pumaJinak jinak;Kucing puma;//definisi pointer ke objekHewanPeliharaan *hewan;hewan=&jinak;hewan->lucu();hewan->makan();hewan = &puma;hewan->lucu();hewan->makan();getch();}Output yang dihasilkan dari program contoh-7 di atas adalah:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 155Gambar 12.8 Hasil Contoh-712.5.3. EncapsulationCiri penting lainnya dari OOP adalah encapsulation. Encapsulation adalahsebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkanhidden. Jika ingin mendapat data, maka harus berinteraksi dengan objek yangbertanggung jawab atas dara tersebut. Berikut cirri dari encapsulation:1. Variabel dan method dalam suatu obyek dibungkus agar terlindungi2. Untuk mengakses, variabel dan method yang sudah dibungkus tadi perluinterface3. Setelah variabel dan method dibungkus, hak akses terhadapnya dapat ditentukan.4. Konsep pembungkusan ini pada dasarnya merupakan perluasan dari tipe datastrukturDua hal dalam enkapsulasi :1. Information hiding2. Menyediakan perantara (method) untuk mengakses dataPada intinya, encapsulation adalah pemisahan antara bagian private danpublic pada sebuah objek. Atau, dapat dipandang sebagai pemisahan antara interface(bagian private) dan implementation (bagian public).Objek-objek lain yang hendak berinteraksi dengan objek ini akan mengirimkansebuah pesan (message) dan objek ini akan mengerjakan sesuatu dan mengirimkanpesan balik sebagai jawaban jika diperlukan.Keuntungan utama dari encapsulation tentu saja adalah penyembunyianimplementasi (implementation hiding). Dengan implementation hiding, kita dapatmemperbaiki bagaimana objek kita bekerja tanpa harus khawatir bagaimanamenginformasikan perubahan tersebut ke objek-objek yang lain. Selama kita tidakmerubah interface dari objek kita, objek-objek yang lain akan tetap dapatmenggunkan objek kita.Contoh-8 //penggunaan encapsulation#include #include class satu_kandang{int kandang;public:Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 156void atur(int nilai);int hasil(void);};void satu_kandang :: atur(int nilai){kandang = nilai;}int satu_kandang :: hasil(void){return kandang;}void main(){satu_kandang ayam1, ayam2, ayam3;int bebek;ayam1.atur(5);ayam2.atur(7);ayam3.atur(2);bebek=20;getch();}Output yang dihasilkan dari program contoh-8 di atas adalah:Gambar 12.9 Hasil Contoh-812.6 LatihanSeorang manager ingin dibuatkan sebuah program perhitungan gaji pegawaistaff honor sederhana. Anda sebagai staff programmer harus membuatkan programtersebut.Adapun ketentuan perhitungan gaji pegawai honorer adalah sebagai berikut :Honorer per hari yang diterima pegawai honorer sebesar Rp. 25.000Modul Algoritma Pemrograman IFrieyadie, Sopiyan, Pradita, Ilamsyah, dan Ani Oktarini 157Jam kerja selama 8 Jam setiap harinyaJam bekerja lebih dari 8 jam, maka kelebihan jam dikalikan dengan honorlembur perjam sebesar Rp. 1.500.Petunjuk : Gunakan kelas pegawai.Desain masukan yang diinginkan adalah sebagai berikutPT. Meriang GembiraJumlah :………………..Tanggal Input :………………..----------------------------------------------------------------------------------------Data Ke-1Nama Pegawai :…………………..Jumlah Jam Kerja :………………JamData Ke-2Nama Pegawai :…………………..Jumlah Jam Kerja :………………Jam………….………….Desain keluaran yang diingkinkan adalah sebagai berikut :PT. Meriang GembiraTanggal : ………………..==========================================================No. Nama Honor Jumlah Honor TotalPegawai Jam Kerja Lembur Honor==========================================================… ……………….. ………… …………….. ………….. …………..… ……………….. ………… …………….. ………….. …………..… ……………….. ………… …………….. ………….. …………..Total Honor Pegawai Sebesar …………..
0 komentar:
Posting Komentar